KORAN NUSANTARA
ekbis Headline Jatim

BI harap Produki IKM Mampu Bersaing dipasar Global

Surabaya,mediakorannusantara.com – Melalui Festival Syariah (Fesyar) 2019 Bank Indonesia (BI) membangun branded/label untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya dengan mendorong industri kecil mengengah (IKM) halal tanah air Jawa Timur tidak kalah dengan produk luar negeri.
Ketua Forum IKM Jawa Timur M.Oskar Rabu 13/11 mengatakan melalui Fesyar ini BI berharap bisa memberikan akses pasar produk-produk IKM halal mampu bersaing dipasar global.

“Memang dampak secara langsung belum terasa namun diyakini efek untuk masa mendatang akan bisa dirasakan karena peluang-peluang pasar blobal produk IKM terbuka lebar,” ujar Ketua Forum IKM Jawa Timur M.Oskar ketika ditekui JNR Kominfo Jatim di Sekretariatnya di Surabaya, Rabu (13/11).
Kata Oskar, dengan memperhatikan fenomena tersebut, pada gelaran Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2019 diselenggarakan kegiatan seminar dengan tema “UMKM/IKM Menembus Pasar Internasional” serta “Urgensi Sertifikasi Halal”. Anggota Forum IKM bisa mendapatkan kesempatan promusi berinteraksi dan akhirnya mendapatkan buyer dari Katar Timur Tengah dan Jakarta. Para buyer akhirnya membeli produk makanan dan minuman (Mamin) diantaranya teh “Sitara” dan kripik pisang dari Madura.
“Melalui seminar di ajang Fesyar di Surabaya anggota Forum IKM dan UKM Jawa Timur mendapatkan pasar yang potensial di Timur Tengah, Asia, Asia Tenggara dan Jakarta,” tutur Oskar.

Menurut Oskar, seperti disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difir A Johansyah pada seminar di ajang Fesyar tersebut memberikan petuah bahwa peningkatan produksi produk halal termasuk sertifikasi halal, diharapkan dapat lebih banyak memenuhi permintaan pasar domestik sehingga dapat mensubstitusi produk impor.
Selain itu, peningkatan produksi produk halal ini pun berpotensi untuk memperbesar ekspor produk halal Indonesia ke pasar global. Karenanya, proses sertifikasi halal ini menjadi urgent untuk dikawal bersama, sehingga dalam jangka panjang dapat turut berkontribusi dalam mendorong ekspor produk halal Indonesia dan memantapkan posisi Current Account Deficit (CAD), serta dapat berperan sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional khususnya Jawa Timur.
Potensi Industri Halal global yang sangat besar telah memicu berbagai negara di dunia, bahkan negara yang bukan mayoritas muslim, untuk berlomba-lomba memanfaatkan peluang tersebut dan berupaya menjadi pemain utama dalam industri halal global. Karenanya sertifikasi halal ini menjadi urgent dan perlu segera dilakukan agar pelaku usaha di Indonesia dapat menangkap peluang yang ada.
Selain itu, untuk dapat menguasai pasar halal dunia tentunya tidak dapat dilakukan dengan sendiri, diperlukan koordinasi dan sinergi antar lembaga dan juga pelaku syariah. UMKM/UKM dan IKM memerlukan Bank Indonesia dan Kementrian terkait untuk mengembangkan produk.

“Dengan adanya sinergi antara pelaku usaha, badan dan pengawas sertifikasi halal, penyedia layanan produk halal serta lembaga negara yang dapat menjembatani menuju pasar internasional diharapkan pelaku usaha syariah dapat menguasai pasar halal dunia,” pungkas Oskar. (wan/jn)

Related posts

Jasa Tirta : Enam Rumah Pompa Milik Pemkot Tak Berizin

kornus

Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim di Kepulauan Riau, Hasil Transaksi Capai Rp 306,5 Miliar

kornus

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 179 Kg Narkoba