KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Siapkan Rp2,1 Miliar, Pemkot Madiun akan tambah Angkutan Sekolah Gratis

 


Madiun,mediakorannusantara.com – Guna memperluas cakupan layanan tersebut bagi warga setempat, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tahun depan berencana menambah tiga bus untuk angkutan sekolah gratis (ASG). Total anggaran yang disediakan sekitar Rp2,1 Milyar bersumber dari APBD Kota Madiun.

Kepala Dishub Kota Madiun, Ansar Rosidi mengatakan, pengadaan bus tersebut dilakukan karena animo pelajar menggunakan moda transportasi gratis tersebut cukup tinggi. Sementara armada antar jemput sekolah yang dimiliki pemkot saat ini terbatas. Yakni tiga unit bus dan 20 mobil penumpang umum (MPU) atau angkot.

“Akan ada tambahan tiga bus untuk meningkatan pelaksanaan program Angkutan Sekolah Gratis (ASG) pada tahun 2020,” ujar Ansar kepada wartawan di Madiun, Rabu.13/11

Menurut dia,Armada yang ada saat ini hanya mampu mengangkut 320 anak. Padahal, jumlah pelajar yang terdaftar dalam program ASG mencapai 752 anak. ” Jumlah ini belum ditambah pelajar yang baru mendaftar program ASG,” kata dia.
Ia menjelaskan, penambahan armada tersebut disebabkan karena animo masyarakat Kota Madiun akan program ASG sangat tinggi. Apalagi saat ini Pemkot Madiun juga telah menerapkan kartu elektronik bagi siswa yang telah terdaftar dalam program ASG.
Dengan kartu tersebut, katanya, orang tua bisa memantau anaknya mulai waktu naik dan turun dari bus, nomor bus atau angkutan, hingga rute yang dilewati sehingga program tersebut sangat diminati orang tua.
Ansar menambahkan bus baru tersebut akan ditempatkan di sekolah yang selama ini belum terlayani program ASG. Selain itu, dengan bertambahnya jumlah bus tersebut juga akan semakin memperluas jangkauan layanan untuk pelajar. Jam operasional juga akan ditambah, sehingga pelajar yang pulang sekolah sore bisa dilayani.
Pelajar yang ingin mendapatkan layanan ini bisa mendaftar melalui sekolah masing-masing. Sebab, pihak sekolah yang paling memahami kondisi setiap siswanya. Apakah siswa bersangkutan benar-benar membutuhkan layanan program tersebut atau tidak, demikian Ansar Rasidi.
Sementara itu Walikota Madiun, Maidi mengakui, jumlah ASG yang dimiliki pemkot masih kurang. Karena itu penambahan armada diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pelajar untuk keperluan antar jemput sekolah.
“Harapan kita, orang tua wali murid tidak punya rasa was-was didalam sekolah. Hal-hal seperti inilah bahwa pembangunan yang langsung memiliki multiplayer effect kepada masyarakat, membawa kemajuan masa depan ini memang kita kedepankan semua,” tuturnya.
Sementara ditanya soal adanya warga yang meminta penambahan jam operasional ASG sampai pukul 17.00 petang, pemkot akan mempertimbangkannya. Yang pasti, permintaan warga akan diinventarisasi(wan/an/ri)

Related posts

APBD 2024 mulai dibahas, target tuntas di Hari Pahlawan

kornus

Hari Pertama Masuk Kerja, Fraksi Golkar Langsung Tancap Gas Tentukan Pemimpin di DPRD Surabaya

kornus

“Kalau Terencana, Semua Lebih Mudah” Jadi Tagline Baru BKKBN

Respati