KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Amankan Angkutan Lebaran, Polda Jatim Terjunkan 9.904 Personil Polisi

Kapolda-jatim-wamenhub-sidakSurabaya (KN) – Guna mengantisipasi keamanan anggkutan lebaran, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono serta Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta melakukan pemantauan langsung kesiapan arus mudik di Stasiun Gubeng, Selasa (15/7/2014).Untuk melakukan pengamanan angkutan lebaran di Jatim, Polda Jatim mengerahkan 9.904 personel polisi. Ribuan personel tersebut akan disebar ke titik-titik dan lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.

“Kami mengantisipasi lokasi rawan laka, macet dan bajing loncat,” kata Irjen Pol Unggung Cahyono disela melakukan sidak di Stasiun Gubeng.

Orang nomor satu di Polda Jatim itu mengatakan, untuk pengamanan kereta api, pihaknya telah memerintahkan personel Brimob melakukan patroli jalan kaki dan motor untuk mengecek keamanan sarana prasarana kereta api untuk mengantisipasi sabotase. “Kami juga menempatkan personel Brimob di dalam perjalanan kereta api,” terangnya.

Sementara untuk lokasi rawan macet, Unggung menyebut Mengkreng, Kediri, Duduk Sampeyan, Gresik, Mantingan, Ngawi, Bancar, Tuban dan Banyuwangi adalah lokasi yang perlu diwaspadai. Di titik-titik tersebut akan ada personel ekstra yang mengurai kemacetan. “Untuk Banyuwangi, pada H-2 kami perkirakan sudah banyak yang datang pemudik dari Bali,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan, Unggung menambahkan bahwa tidak akan ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Akan ada kantong-kantong parkir yang akan menampung kendaraan sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Sementara untuk lokasi rawan bajing loncat, Unggung Cahyono menyebut Jati Peteng, Tuban, Monumen Gubernur Suryo, Ngawi dan Taman Baluran, Situbondo adalah lokasi yang patut diwaspadai.

Di lokai-lokasi tersebut akan ditempatkan personel Brimob yang stand by menjaga. “Termasuk penempatan sniper di sana,” tandas Irjen Pol Unggung Cahyono.

Dalam kesempatan itu, Wamenhub Bambang Susantono menuturkan, jalur ganda (double track) yang menghubungkan Surabaya-Jakarta belum sepenuhnya bisa dioperasionalkan. Belum selesainya pembangunannya jalur sepanjang 8 km di kawasan Tandes Surabaya menjadi salah satu penyebabnya. “Secara fisik double track belum jadi, tetapi secara operasional sudah bisa dilakukan,” kata Bambang Susantono.

Menurutnya, kereta api dari Jakarta bisa menggunakan double track. Tetapi jika sudah masuk ke kawasan Tandes maka kereta secara otomatis akan diarahkan ke single track lagi.

Double track sangat penting bukan hanya untuk kereta penumpang saja, tetapi juga untuk kereta barang. Salah satu keuntungan yang didapat dari double track bagi kereta penumpang adalah jarak perjalanan yang bisa dipersingkat. “Bisa dipersingkat menjadi 9 jam,” kata Bambang. (nug)

Related posts

Dakwah yang Lentur jadi Kunci bertahannya NU

Pastikan Stok Pangan di Jatim Aman dan Harga Terkendali, Pj Gubernur Adhy Karyono Tinjau Pasar Tambahrejo Surabaya dan Pasar Larangan Sidoarjo

kornus

Baca Pleidoi, Setya Novanto Minta Maaf

redaksi