KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Aktivis yang Dipandang Sebelah Mata

Ketua DPC PPP Lamongan M Zainul Arifin.

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Dalam proses pemilihan Ketua DPC PPP Lamongan, bukanlah perihal mudah. Sosok M Zainul Arifin di perhelatan pergerakan di daerah berjuluk Kota Soto ini. Terlahir dari kalangan rakyat biasa pada 29 Maret 1983, Zainul merupakan anak ketiga dari empat bersaudara Keluarga Syakur, asli Kecamatan Modo.

Tempaan disiplin dan ajaran agama yang lekat dari orangtua dan lingkungannya, membuat Zainul kecil tumbuh sebagai anak alim, cenderung pendiam. Lingkup pergaulan Zainul, tak lekang dengan kehidupan siswa-siswi sekolah dibawah naungan Departemen Agama. Dia tercatat sebagai siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manbaul Huda Mojorejo di Kecamata Modo. Lantas, menempuh sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babat.

“Saya bersyukur terlahir dari keluarga yang disiplin dan kental dengan ajaran Islam. Saya dari keluarga rakyat biasa yang menjunjung tinggi tepo sliro dan hidup rukun berdampingan sesuai ajaran Islam,” ujar bapak tiga putra ini, Ahmad Azka Fikri, Ahmad Abdullah Kaffah, dan Ahmad Mizan Ghozali.

Selepas dari bangku SLTA, Zainul tak berpangku tangan. Dorongan keras dari orangtuanya agar dia melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Zainul pun pernah mengantongi Kartu Mahasiswa di Universitas Wijaya Putra Surabaya Jurusan Fisip dan Universitas Darul Ulum (Unisda) Lamongan Jurusan Pertanian.

Di Unisda, sosok Zainul boleh jadi disebut ‘macan kampus’. Terbukti sejumlah rekan mahasiswa mempercayakan dia sebagai ketua sejumlah kegiatan. Bahkan, dia merupakan pendiri Mahapal Greenstar Unisda, yakni unit kegiatan mahasiswa (UKM) pecinta alam dan seni di Unisda.

Bertolak dari kehidupan kampus, mengasah Zainul terjun ke berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, dan pendampingan rakyat kecil. Zainul pun ‘pantas’ disebut aktivis lokal Lamongan berbobot nasional.

Betapa tidak. Berbagai jabatan struktural penting diembannya. Didapuk sebagai Seketaris Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) DPK Lamongan, juga pernah memegang Seketaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Lamongan.

“Rakyat kecil butuh didampingi. Mereka adalah keluarga yang wajib kita pikirkan. PPP Lamongan akan tetap bersama dan dekat dengan ulama serta rakyat,” ujar suami dari perempuan berparas kalem, Shandra Puspasari itu.

Tak hanya sekedar gembar-gembor membela rakyat kecil untuk meraih hak mereka, di kalangan pengusaha Lamongan, nama Zainul tak kalah moncer. Oleh rekan sejawat, dia dikenal dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sertaHimpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) setempat.

“Secara pribadi dan rekan kerja, kami sangat mendukung dan berbangga atas terpilihnya Zainul sebagai Ketua DPC PPP Lamongan,” kata seorang rekan sejawat Zainul di Kadin.

Mahfum, jika para pengusaha, tokoh agama dan masyarakat, rekan sejawat, teman bermain dan rekan aktivis serta yang lainnya di Lamongan, ‘terkejut’ dengan lompatan politik Zainul Arifin. Bangga bercampur haru, atas pencapaian aktivis yang dianggap sebelah mata ini.

Miris dan siak-siak. Inilah yang (mungkin) dirasakan lawan politik dengan ‘kelahiran’ Zainul di kancah politik Lamongan. Mengingat rekam jejak Zainul bisa dibilang minim cacat. Sehingga bukan tak mungkin Zainul bakal menjadi batu sandungan buat mereka.

“Saya hanya mengemban amanah. Amanah yang harus dilakukan secara ikhlas tanpa jumawa. Lawan dan kawan harus dirangkul untuk bekerjasama kepentingan umat serta rakyat,” ujar Zainul. (jack)

Related posts

Bila Tak Ingin Bermasalah Dengan Hukum, Walikota Harus Berani Menyatakan Lelang Pasar Turi Batal

kornus

Perluas Akses Data Real Time Covid-19, Pemprov Jatim Kolaborasi Dengan Kedutaan Inggris

kornus

Pemkot Tetap Tutup Lokalisasi Tambakasri

kornus