Surabaya (KN) – Setelah berhasil menutup lokalisasi Dupak Bangunsari, kali ini pemkot mengklaim berhasil menutup lokalisasi Tambakasri. Padahal, di tempat itu, ada temuan jika beberapa mucikari masih belum mendapat dana bantuan penuh sebesar Rp10 juta. Begitu juga dengan para PSK-nya, asal comot untuk memenuhi kuota jika sudah berhasil menyadarkan para PSK.
Informasinya, PSK yang ada memang sudah lama terkikis dan yang mendapat bantuan modal untuk membuka usaha adalah PSK fiktif. Untuk PSK yang diklaim sudah mendapat pelatihan dan mau meninggalkan dunia hitamnya, mendapat bantuan permodalan sebesar Rp3 juta.
Kini setelah lokalisasi Tambakasri di Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Pemkot juga berancang-ancang mematok target akan menutup lokalisasi Dolly tahun ini.
Pada penutupan lokalisasi Tambakasri, Selasa (28/5/2013), hadir pula Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri . Dalam kesempatan itu Mensos ikut memberikan bantuan kepada mantan PSK sebesar Rp1 miliar. Saat itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, jika bekas lahan lokalisasi Tambakasri itu akan dijadikan pasar tradisional atas bantuan dari Kementrian Koperasi. Karena itu, Risma, sapaan akrabnya, meminta para PSK yang sudah sadar bisa berjualan di pasar setelah pasar tersebut dibangun.
Saat itu, Risma berterima kasih kepada seluruh warga dan tokoh masyarakat yang sepakat bersama-sama untuk menutup lokalisasi Tambakasri. Dia juga mengajak warga sekitar bekas lokalisasi itu untuk menjadikan kawasan yang sehat.
Kepada wartawan, Salim Assegaf Al Jufri menjelaskan, tahun ini Kementerian Sosial bersama Pemprov Jatim akan menutup 21 lokalisasi. Tiga diantaranya ada di Kota Surabaya, 11 di Banyuwangi, dan 7 di Kabupaten Malang. “Perlu pendekatan terpadu dalam penutupan lokalisasi prostitusi. Sehingga, kedepan tidak menimbulkan masalah baru,” terangnya. (Jack)