Jakarta (KN) – Kemendikbud mengancam akan menghentikan Tunjangan Profesi (TP) untuk guru yang kualitasnya kurang bagus. Saat ini banyak tudingan yang dialamatkan kepada para guru bersertifikasi yang mendapat TP. Sebab kemampuan mengajar mereka dinilai pas pasan. Karenanya Kemendikbud kini menyiapkan program peningkatan kualitas para guru tersebut.
Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan, skema peningkatan kualitas tersebut sudah ditemukan namun pembahasannya masih terus dilakukan hingga saat ini.
Program ini akan diberlakukan kepada para guru bersertifikasi terutama yang mendapat sertifikat pada awal program ini dimulai 2006 silam. “Sampai saat ini sudah ada jutaan guru se-Indonesia yang sudah bersertifikasi,” ujar Khairil Anwar, Senin (23/4).
Nantinya program evaluasi ini akan berlangsung selama setahun dengan target bisa mengetahui penyebab kenapa kualitas para guru tersebut tak kunjung ada peningkatan. “Jika selama setahun mengikuti evaluasi dan kualitas guru tetap tak ada perubahan maka Tunjangan Profesi akan distop tak diberikan,” ujarnya.
Namun bukan berarti Tunjangan Profesi tersebut akan distop selamanya. Tetapi para guru tersebut akan diberikan Tunjangan Profesi lagi jika dalam perkembangannya mereka mampu menunjukkan kualitas yang sesuai harapan Kemendikbud.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyambut baik ide ini. Menurut Ketua PB PGRI, Sulistyo, rencana itu sangat bagus untuk peningkatan kemampuan para guru. Dengan begitu pandangan miring bahwa guru hanya mengejar TP bisa direduksi.
Namun Sulistyo minta agar Kemendikbud bijaksana dalam menyikapi masalah ini. (udi)