Surabaya (KN) – Upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Jawa Timur harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua lapisan masyarakat, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak swasta. Dengan begitu diharapkan pembangunan di Jatim dapat berjalan secara sinergis.
Hal ini ditegaskan Sekdaprov Jatim, Dr H Rasiyo usai pembukaan Semiolaka Tkpkd Penanggulangan Kemiskinan Di Jatim dan Rakor Kerja SKPD Se–Jatim di Hotel Garden Palace Surabaya, Rabu (8/6).
Rasio Mengatakan, sebenarnya kata kunci di dalam menanggulangi kemiskinan adalah dengan dipercepatkan. Karena sesungguhnya sejak Indonesia merdeka, pemerintah, baik di Pemerintah Pusat, Provinsi, dan di Kabupaten/Kota telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengatasi masalah kemiskinan ini.
Dia menuturkan, pada hakekatnya negara Indonesia yang sudah merdeka ini adalah pembangunannya lebih mementingkan pada kesejahteraan masyarakat. Karena itu, inti dari kesejahteraan rakyat adalah pengurangan, meminimalisasi atau mampu menghilangkan kemiskinan di daerah.
Menuru Rasio, ukuran suksesnya pembangunan Indonesia adalah memecahkan permasalahan angka kemiskinan. Kalau angka kemiskinan turun terus menerus maka bisa diindikatorkan programnya sukses. Sebaliknya, jika angka memiskinan naik terus-menerus maka dikatakan permasalahan besar yang harus dipahami dan dipecahkan. Untuk itu, pemerintah akan melakukan usaha yang sistematis berkelanjutan guna mengurangi jumlah penduduk miskin.
Ada tiga kluster atau sasaran utama Pemprov Jatim, yakni kluster pemberdayaan masyarakat, kluster ekonomi, dan kluster pendukung. Untuk kluster pemberdayaan masyarakat akan menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Sosial, kluster ekonomi menjadi tanggung jawab Bapeprov dan Bapemas, dan kluster pendukung menjadi tugas Dinas Koperasi dan UMKM.
Ia menjelaskan, saat ini bentuk cara percepatan pengentasan penduduk miskin di Jatim yang sudah dilakukan adalah memberikan program yang tepat sasaran. Agar program tersebut sesuai kebutuhan masyarakat, Pemprov Jatim membuat pemetaan daerah yang dikategorika tiga hal yakni kategori hampir miskin, miskin dan sangat miskin.
“Sebenarnya dengan melihat gambar pemetaan ini bisa diketahui dan ditelusuri sebenarnya program pemerintah ini sudah tersentuh masyarakat yang mana. Jika, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mungkinkah bisa menyentuh kategori masyarakat sangat miskin. Kalau kategori hampir miskin atau miskin program KUR bisa menyentuh. Sebab, bagi kategori masyarakat miskin untuk makan sehari saja sudah bersyukur,” ujar Rasio. (yok)
Foto : Sekdaprov Jatim Rasio