Surabaya (KN) – Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan memintai keterangan sejumlah saksi, polisi memastikan ada 21 rumah di Asrama Polisi (Aspol) Ketintang, Surabaya ludes terbakar dan kerugiannya mencapai sekitar Rp 3,2 miliar.“Ada 21 rumah terbakar. Di blok B ada 14 rumah dan blok A ada 7 rumah. Totalnya ada 24 KK (Kepala Keluarga) dengan total jiwa ada 97 orang,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di lokasi kejadian, Senin (7/10/2013).
“Kerugiannya mencapai sekitar Rp 3,2 miliar. Ini termasuk semua bangunan yang terbakar dan barang-barang berharga lainnya yang ludes dalam musibah kebakaran ini,” imbuhnya.
Selain barang-barang berharga di dalam rumah, terhitung ada delapan unit sepeda motor juga ludes terbakar dalam peristiwa ini. Semuanya milik penghuni asrama. Siang ini, Labfor sudah meninggalkan lokasi usai melakukan olah TKP.
Namun, sejumlah polisi, petugas PMK dan beberapa anggota lain masih berjaga di lokasi kejadian. Warga pun juga masih bergantian datang ke lokasi kejadian.
Pascakebakaran, polisi langsung membangun posko dan mendirikan dua tenda untuk menampung para korban kebakaran. Namun, para korban ternyata lebih memilih Masjid untuk tinggal sementara. Mungkin ini karena tempatnya lebih sejuk sehingga sat ini mereka memilih di Masjid.
Dua tenda yang didirikan itu disiapkan MCK, dapur umum, posko kesehatan, dan air bersih. Lokasinya pun lokasinya juga bersebelahan dengan Masjid di dalam kompleks Aspol Ketintang.
“Bahkan, bu Risma ( Walikota Surabaya Tri Rismaharini) sempat menawarkan kepada para korban untuk tinggal di Rusun Jambangan. Tapi, sejauh ini belum ada tanggapan dari mereka,” ungkap AKBP Djoko Wiswoto, kepala analis Intelkan Polda Jatim yang juga menjadi kepala Asrama Polisi Ketintang. (red)
Posko korban kebakaran Asrama Polisi Ketintang, Surabaya