KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

YLKI Jatim : Penutupan Akses Jalan Penghubung Terminal 1 dan Terminal 2 Mengganggu Aktivitas Pelayanan Publik

Surabaya (KN) – Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim menyesalkan atas kejadian penutupan akses dikawasan Bandara Juanda yang menghubungkan Terminal 1 (T1) dengan Terminal 2 (T2) atau yang dikenal Jl Merpati. Dampak ditutupnya akses jalan tersebut dinilai mengganggu aktivitas pelayanan publik, mengingat akses ini digunakan untuk aktivitas kargo internasional maupun domestik.Ketua YLPK Jatim, Said Utomo, dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (13/3/2015) mengatakan, kejadian ditutupnya akses jalan yang menghubungkan terminal 1 dengan terminal 2 sangat disesalkan. Dengan dututupnya akses ini, tentu akan mengganggu pelayanan publik dan juga konsumen.

“Jalan itu kan untuk aktivitas kargo internasional dan domestik. Sementara pemilik kargo ini merupakan konsumen sehingga harus mendapatkan perlindungan atas barang yang dimilikinya,” ujarnya.

Sejauh ini, katanya, pihak YLPK sudah mendapatkan pelaporan dari konsumen yang dirugikan atas adanya kejadian penutupan akses terminal 1 dengan terminal 2. “Sudah ada laporan dari masyarakat yang tentunya memiliki barang di kargo. Sebaiknya, permasalahan ini tidak boleh merugikan publik, ada baiknya diselesaikan bersama-sama,” tuturnya.
Menurutnya, pihak-pihak yang memiliki kewenangan di kawasan bandara sebaiknya membicarakan dan mengkomunikasikannya agar dapat menemukan solusi, tanpa harus merugikan kepentingan publik maupun konsumen.

“Kami akan secepatnya mengklarifikasikan hal ini kepada Angkasa Pura, mungkin senin depan kami layangkan surat agar permasalahan ini tidak merugikan konsumen,” terangnya.
Sementara itu, Kadishub dan LLAJ Jatim, Wahid Wahyudi menyesalkan atas kejadian penutupan akses di Jl Merpati (kawasan Bandara Juanda). “Akses ini kebetulan tempat kegiatan aktivitas kargo maka dari itu sangat disayangkan kegiatan ini mengganggu sehingga bisa berdampak pada perekonomian Jatim,” ujarnya.

Menurutnya, bandara juanda merupakan salah satu pintu ekonomi Jatim. Jadi, kalau ada gangguan pada sektor ini tentunya bisa mengganggu perekonomian ekonomi nasional bahkan internasional.

“Kargo di bandara Juanda ini melayani aktivitas internasional maupun domestik. Jadi, kalau pintu ekonomi Jatim ini terganggu bisa mempengaruhi aktivitas nasional maupun internasional,” terangnya.

Karena itu, Wahid berharap kepada pihak terkait dapat mencarikan solusi atau jalan keluarnya tanpa harus mengganggu perekonomian Jatim, dalam hal ini pelayanan masyarakat tidak terganggu maupun aktivitas kargo di bandara Juanda.

“Tahun 2014 kargo yang dilayani bandara Juanda mencapai 97 ribu ton lebih. Tentunya, Jatim merupakan salah satu provinsi yang memberikan kontribusi ekonomi signifikan kepada perekonomian nasional dan DKI Jakarta. Oleh karena itu, terganggunya aktivitas ekonomi di Bandara Juanda akan menghambat potensi pertumbuhan ekonomi Jatim dan ekonomi nasional,” paparnya. (red)

Related posts

Waspadai Konflik Berlatar Belakang Energi dan Pangan

kornus

Kendalikan Potensi Kemacetan, Dishub Surabaya Kaji Kenaikan Tarif Parkir On Street

kornus

Kemenkes RI Keluarkan Edaran Chiki Ngebul, Pemkot Surabaya Nyatakan Belum Ada Laporan Kasus

kornus