Surabaya (KN) – Dinas Koperasi dan UKM Pemkot Surabaya adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkot Surabaya yang kinerjanya jeblok. Penilaian ini langsung diberikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini terkait kinerja dinas dalam menjalankan program-programnya selama ini. Orang pertama di jajaran Pemkot Surabaya menegaskan bahwa Dinas Koperasi dan UKM yang dipimpin oleh Hadi Mulyono termasuk dinas yang tidak maksimal dalam menjalankan program.
“Yang jelek dan kinerjanya tidak maksimal salah satunya adalah Dinas Koperasi dan UKM. Parameternya tidak banyak program yang dijalankan dan direalisasikan. Istilahnya mbeler,” tandas Tri Rismaharini, saat berada di ruang kerjanya, Kamis (28/8/2014).
Walikota memaparkan bahwa keberhasilan atau parameter bagus tidaknya kinerja SKPD atau Dinas tidak semata-mata terkait dengan anggaran atau dana yang terpakai. Artinya program yang berhasil dijalankan tidak berarti menghabiskan uang anggaran. Bisa jadi sebaliknya, program berjalan namun anggarannya masih tersisa banyak.
“Jadi dalam penilaian dinas-dinas saya tidak pernah menggunakan ukuran anggaran atau uang. Bisa jadi program jalan, tidak menggunakan uang anggaran, namun bisa dengan CSR. Itu juga ukuran keberhasilan,” kata Risma, sapaan akrab Walikota Tri Rismaharini.
Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini menuturkan, untuk Dinas Koperasi bentuk kegagalan atau tidak berjalannya program salah satunya yakni lambatnya pembangunan beberapa sentra PKL di beberapa kawasan. Itu menjadi salah satu indikator jeleknya kinerja dinas. “Yang pasti kepala dinasnya sudah saya tegur terkait itu,” kata Risma. (anto)