Surabaya (KN) – Walikota Tri Rismaharini mengakui serapan anggaran 2012 tergolong rendah. Namun anehnya, rendahnya serapan anggaran itu dianggap hal yang wajar.“Biasa kok itu (rendahnya serapan anggaran). Apalagi di 2012, kita mulainya kan pada Maret. Tapi semua kontrak pekerjaan habisnya Desember,” kata Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini saat ditemui rapat paripurna DPRD Surabaya, Selasa (27/11).
Dia mengungkapkan, memang beberapa pekerjaan yang terhambat karena beberapa hal. Risma mencontohkan, pembelian dua mesin pompa yang harus impor. “Butuh waktu enam bulan untuk mendatangkan mesin itu. Padahal, kita hanya punya waktu beberapa bulan saja,” imbuhnya.
Kebanyakan proyek di atas Rp 10 miliar, kata Risma, tidak selesai pada tahun anggaran. Karena itu, Pemkot sendiri merancang pendekatan proyek multiyears untuk beberapa proyek besar. “Pompa itu saja nanti baru tiba Januari,” kata mantan Kepala Bappeko.
Untuk tahun anggaran 2013, Risma mengaku berkonsentrasi pada pembanguna infrastrukrut. Risma berusaha menuntaskan pembangunan MERR II C yang terhalang pembebasan lahan. Pemkot menganggarkan Rp 200 miliar untuk membebaskan lahan di kawasan Timur Surabaya itu. Selain itu, dana miliaran juga digunakan untuk membebaskan lahan frontage road barat. (nug)
Foto : Walikota Surabaya Tri Rismaharisi