Gresik (KN) – Petani muda perlu diarahkan lebih mencintai dunia pertanian, dan dididik menjadi petani moderen. Yang dimaksud dididik menjadi petani moderen yakni bisa melihat cuaca dengan teknologi, menanam dengan benih-benih yang berkualitas, panen dan tanam dengan traktor, combine harvester atau teknologi tepat guna.Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat MoU Program Pengembangan dan Pelatihan Pemuda di Bidang Pertanian Kerjasama Antara Pengurus Karang Taruna Nasional, PT. Petrokimia Gresik, dan Pelatihan Anak Tani Remaja (Patra) di Wisma Kebomas Gresik, Senin (21/3/2016).
Ia mengatakan, jumlah sumber daya manusia petani menurun, sedangkan kebutuhan pangan naik terus seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Untuk itu, pendidikan anak-anak muda mengenai pertanian sangat dibutuhkan. Harapannya, petani muda moderen yang telah didik bisa mewujudkan keberlangsungan program swasembada pangan.
Menurutnya, dengan dididiknya petani muda bisa memberikan manfaat sekaligus efisiensi di bidang pertanian. Dicontohkannya, petani muda moderen yang menggunakan transplanter membutuhkan waktu 5 jam untuk menanam benih, sedangkan dengan cara konvensional membutuhkan waktu 5 hari. Begitu juga panen, dengan menggunakan combine harvester membutuhkan waktu 10 jam, sedangkan konvensional membutuhkan waktu 3 hari.
Lebih lanjut disampaikannya, para petani moderen diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di bidang pertanian. Beberapa permasalahan yang telah dijumpai yakni konversi lahan, kepemilikan lahan yang sempit, masih menggunakan alat/teknologi trandisional, masih rendahnya kualitas SDM, turunnya angkatan kerja pertanian (pemuda), tingginya kerusakan jaringan irigasi, lemahnya sistem produksi distribusi benih.
Pada kesempatan yang sama, Dirut PT. Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto mengatakan, jumlah petani Indonesia terus menyusut setiap tahunnya. Kondisi ini tentunya sangat berisiko bagi keberlangsungan program swasembada pangan pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, PT. Petrokimia Gresik bersama kelompok Pelatihan Anak Tani Remaja (Patra) dan Karang Taruna Nasional sepakat menandatangani MoU tentang Pelatihan dan Pengembangan Pemuda di Bidang Pertanian. “MoU ini sebagai upaya Petrokimia mendukung program kedaulatan pangan yang dikumandangkan Presiden RI,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya sebagai produsen pupuk berpartisipasi aktif memberikan edukasi dan inisiasi pemberdayaan pemuda di bidang pertanian khususnya di pedesaan. Dengan adanya program pendidikan tersebut diharapkan generasi muda yang menjadi petani memiliki kemampuan guna mewujudkan kedaulatan pangan. (yo)