Surabaya (KN) – Tahun ini, Jatim mentargetkan investasi sebesar 80 persen. Target tersebut cukup beralasan karena Jatim memiliki potensi luar biasa bagi investor.
Demikian disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) bertemakan “ Daya Saing Perekonomian Nasional Melalui Penyederhanaan Perizinan Pusat dan Daerah Didukung oleh Diplomasi Ekonomi di Ballroom Hotel JW. Marriot, Surabaya Selasa (14/4/2015).
Saifullah Yisuf mengatakan, nilai investasi jatim tidak kalah dengan Provinsi lain. Sampai dengan triwulan IV tahun 2014 sebesar Rp. 145,03 trilyun, dengan rincian penanaman modal asing (PMA) sebanyak 245 proyek dengan nominal sebesar Rp. 19,29 trilyun serta menyerap tenaga kerja sebanyak 36.725 orang,penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 192 proyek dengan nominal sebesar Rp. 42,55 trilyun serta menyerap tenaga kerja sebanyak 41.203 orang dan PMDN non fasilitasi sebanyak 124.714 unit usahaha dengan nominal sebesar Rp. 83,19 trilyun serta menyerap tenaga kerja sebanyak 413.325 orang. “Pemprov Jatim fokus kepada investasi hulu yakni investasi dalam negeri. Jumlah PMDN lebih besar dibandingkan dengan PMA,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan minat PMA untuk berinvestasi, Pemprov Jatim memberikan berbagai kemudahan. Diantaranya dalam hal kemudahan perizinan, Pemprov Jatim sudah memiliki Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) yang memiliki Unit Reaksi Cepat (URC) untuk membantu investor mengurus perizinannya. ”Mereka tidak usah jalan kemana-mana. Duduk saja perizinannya sudah bisa beres,” ungkap Gus Ipul sapaan akrabnya.
Untuk ketersediaan lahan, di Jatim kan masih tersedia ribuan hektar lahan. Sebagai contoh ada 15 ribu hektar lahan di Mojokerto yang siap disulap menjadi silicon valley-nya Indonesia. Garansi ketiga adalah ketersediaan sumber energi. Seperti diketahui listrik di Jatim masih surplus sekitar 2.000 MW. Belum lagi potensi panas bumi di beberapa wilayah, seperti Gunung Pandan memiliki potensi panas bumi yang bisa digunakan membangkitkan listrik 25 Megawatt (MW). Sedangkan Arjuno-Welirang mempunyai potensi membangkitkan listrik 200 MW dan Songgoriti 25 MW.
Dan yang keempat soal tenaga kerja. Jatim memiliki jumlah tenaga kerja yang melimpah, apalagi didukung dengan adanya SMK mini sehingga meningkatkan keterampilan tenaga kerja. ”Kami sudah memiliki perjanjian agar demo buruh tidak sampai rusuh dan menutup pabrik maupun akses jalan raya,” ungkapnya. (yo)