Surabaya (KN) – Ribuan buruh melakukan aksi demo blokir Jalan di depan Gedung Negara Grahadi Jl Gubernur Suryo Surabaya. Mereka menuntut diterapkannya Upah Minimum Sektoral (UMS).Akibat demo ribuan buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jawa Timur, Kamis (27/12) siang, akses jalan yang menuju Jl Gubernur Suryo macet total. Sebab banyaknya peserta aksi ini, polisi lantas mengalihkan arus yang menuju Grahadi ke jalur lain.
Mereka menuntut agar segera menetapkan Upah Minimum Sektoral (UMS) untuk wilayah Ring 1 yaitu Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto dan Gresik sebesar 10 % sampai 30 persen.
Sekjen Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jawa Timur, Jamaludin, mengatakan dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 89 ayat 1 yang mengatur upah Minimum Sektoral sebesar 5 % diatas UMK dan akan berlaku untuk sektor tertentu yang ditentukan berdasarkan Klarifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI).
“Di daerah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten sudah lama menerapkan dengan besaran 5 sampai 30%. namun selama 13 tahun di Jawa Timur belum ditetapkan UMS, dan hanya diterapkan atau diberlakukan Upah Minimum berbasiskan Wilayah Kabupaten/kota (UMK),” paparnya.
Sementara itu Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, mengatakan untuk pengamanan demo buruh ini diturunkan sebanyak 950 personil. Baik dari Polda Jatim, dan Polrestabes Surabaya.
Ribuan buruh yang melakukan aksi demo itu membubarkan diri setelah perwakilan pendemo dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jawa Timur ditemui Wakil Ketua Dewan Pengupahan, Bawon.
Namun sebelum membubabarkan diri, mereka mengajak seluruh komponen buruh dan keluarganya serta masyarakat, tidak memilih Soekarwo pada Pilgub Jatim 2013 nanti, Apabila Gubernur tidak menetapkan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) per Januari 2013.
Sekitar pukul 16.30 wib, mereka para buruh buruh mulai meninggalkan Jl Gubernur Suryo, arus lalu lintas pun kembali dibuka dan arus lalu lintas kembali normal. (irw)