Surabaya (KN) – Tim pemenangan pasangan incumbent Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) akan melayangkan surat klarifikasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim.Hal ini terkait kejanggalan yang terjadi pada formulir D1-KWK.KPU. Formulir itu yang merupakan form Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS dalam lingkup wilayah kelurahan. Form ini diisi berdasarkan formulir C1-KWK.KPU.
Dalam formulir ini ada kolom yang mencantumkan Nomor dan Nama Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Tim Hukum Kampanye Pasangan KarSa, Hadi Pranoto kepada wartawan di Bale KarSa, Rabu (14/8/2013) mengatakan, ada kejanggalan yang terjadi dalam kolom tersebut. Yang akan diklarifikasikan pihaknya ke KPU Jatim adalah mengapa pada nomor urut 1 sampai 4 tidak tercantum nama-nama pasangan calon yang telah ditetapkan KPU.
“Kami khawatir jika hal ini tetap dikosongkan, ada kemungkinan kecurangan yang akan merugikan semua kandidat. Kami yakin semua tim sukses lainnya juga akan merasa keberatan jika nama pasangan calon tidak dicantumkan,” tegasnya.
Hadi juga mengaku sudah bertanya lewat telepon kepada KPU soal ini. Dan pihak KPU memberikan jawaban bahwa formulir D1 ini memang diterima KPU dalam posisi kosong dan tidak tercantum nama. “Maka dari itu kami secepatnya akan berkirim surat protes ke KPU Jatim paling lambat Kamis (15/8/2013) besok,” tukasnya.
Sementara itu pihak KPU yang dihubungi terpisah berkilah bahwa formulir tersebut diterima KPU sudah dalam keadaan tanpa tercantum nama seperti itu.
Subandi, staf Bidang Hukum KPU Jatim malah cenderung menyalahkan pihak pemenang tender cetak formulir D1 yang tidak pernah berkoordinasi dengan KPU soal form tersebut. “Seharusnya CV Kharisma sebagai pemenang cetak formulir D1 bertanya dulu ke KPU, karena kami yang lebih tahu soal detail form tersebut,” ungkapnya. (anto)
Foto : Hadi Pranoto menunjukan Formulir D1