KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Telusuri Insiden Mahasiswa Papua di Surabaya, Tim Otsus dan DPR RI Temui Gubernur Jatim Bahas Kejadian Asrama Papua

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, bersama Tim Otonomi Khusus (Otsus) DPR RI melakukan pertemuan bersama Gubernur Jatim Khofifah Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, dan kasdam V/Brawijaya. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencari informasi tentang kejadian di asrama Papua di Surabaya. Rabu (21/8/2019) siang.Dialog bersama di Gedung Negara Grahadi berlangsung tertutup. Tim Otsus yang hadir di antaranya Michael Watimena dari Fraksi Partai Demokrat, Willem Wandik dari Fraksi Demokrat dan juga Steven Abraham dari Fraksi Partai Gerindra. Total ada sebanyak 16 orang anggota DPR RI yang bertandang ke Grahadi.

“Selamat datang Pak, mari langsung ke dalam,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, Williem Wandik Otsus Papua ditemui usai acara mengatakan, dalam pertemuan tersebut membuahkan informasi penting yang dapat dibawa ke Pemerintan Pusat, yaitu aspek kehormatan human race (Hak Asasi Manusia) yang perlu menjadi perhatian bersama dan ditegakkan.

Selain itu terdapat rekomendasi yang dapat diberikan kepada Pemerintah Pusat berupa sejumlah informasi dari Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa , maupun Bapak Kapolda dan Pangdam agar terdapat tindaklanjut

Terkait dengan isu mengenai Mahasiswa Papua di Asrama Kalasan Surabaya, Willem Wandik yang merupakan warga Papua dan pernah juga tinggal di asrama Kalasan selama lima tahun menyatakan.

“Kita harus tetap mengedepankan semangat silahturahmi, dialog yang santun, damai karena kita sama sama bersaudara, kita sama-sama warga nusantara, jadi tetap kita bersama sama menjaga kedamaian. Jangan biarkan ini berlangsung merusak tatanan eksistensi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Anggota Komisi V DPR RI sekaligus, berharap agar masyarakat di Papua untuk menahan diri, karena hingga saat ini belum diketahui yang terlibat sebenarnya dalam insiden di Asrama Mahasiswa Papua di Kalasan Surabaya tersebut, “Biarkan kepolisian yang mengusut” ujarnya.

Walaupun mengalami penolakan, rombongan parlemen tersebut bersama dengan pihak kepolisian akan terus melakukan upaya agar dapat berdialog dengan mahasiswa Papua guna mengetahui informasi pasti mengenai isu yang santer terdengar belakangan ini.

Ia menambahkan, tujuan utamanya adalah untuk menelusuri tentang insiden mahasiswa Papua yang terjadi di Surabaya maupun di Malang. (KN01)

Related posts

Wamen II BUMN dan Dirut PT Garuda Temui Jaksa Agung

Kapolda: Pecalang dan Banser akan Bantu Amankan Natal di Bali

Operasikan GI dan SUTT Andoolo – Kasipute, PLN Hentikan Pembangkit Diesel

kornus