KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Tak Gubris Sorotan Dewan, Proyek Box Culvert Jl Kiai Tambak Deres Mangkrak dan Berantakan

Surabaya (KN) – Proyek saluran box culvert di Jl Kiai Tambak Deres, Kelurahan Bulak, Kecamatan ntraktor maupun pihak Dinas PU Bina Marga tidak menggubris temuan anggota dewan proyek saluran box culvert yang kondisi pengerjaanya amburadul itu. Bahkan proyek yang dibiayai dana APBD miliaran itu kondisinya saat ini mangkrak. Sirtu dan box culvert yang diletakkan di sepanjang jalan memakan badan jalan. Akibatnya, jalanan berdebu dan jadi biang kemacetan pada jam sibuk.Anggota Komisi C DPRD Surabaya Ahmad Suyanto mengatakan, proyek tersebut terhenti sebelum lebaran, dan sampai saat ini belum dilanjutkan. Dia meminta Pemkot Surabaya segera mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor pelaksananya.

“Ini harus dicari tahu, apakah karena SDM pelaksananya atau masalah teknis lainnya, jangan sampai kepentingan publik terganggu,” ujarnya saat melakukan inspeksi mendadak dilokasi (sidak), Senin (1/8/2016).

Politisi PKS ini menjelaskan, Jalan Kiai Tambak Deres belakangan ini mulai padat. Sebab, jalan itu menjadi jalan alternatif bagi warga yang ingin ke Sentra Ikan Bulak (SIB) dan Kenjeran. Tidak hanya warga setempat yang lewat disana, masyarakat luar daerah juga menggunakan Jalan Tambak Deres.

“Ini lalu lintas padat. Platnya yang lewat sini dari banyak kota, apalagi malam minggu disini macet,” ungkapnya.

Ketua DPD PKS Surabaya ini meminta Pemkot Surabaya segera turun tangan. Selain proyek mangkrak, kualitas box culvert tidak bagus. Banyak box culvert yang pinggirannya rompal. Selain itu, permukaan box culvertnya berlubang. “Box culvert tidak sama, ada yang semennya tua, ada yang rompal, bentuknya tidak beraturan,” katanya.

Mantan wakil ketua DPRD Surabaya ini menegaskan, box culvert tersebut tidak layak dipakai. Sebab, kekuatannya tidak akan bertahan lama. Ketika dilewati kendaraan berat akan cepat rusak. “Box culvert itu tidak layak pakai,” kata Suyanto.

Menurtnya, PT Tektonia Grandis sebagai kontraktor pemenang lelang dalam melaksanakan proyek sernilai Rp 6,5 miliar tersebut harus bertangjawab karena pekerjaanya terkesan asal-asalan. Pemkot diharapkan bisa bertindak tegas. “Semestinya proyek berlinai miliaran ini menggunakan box culvert yang berkualitas sesuai spek tidak jelek seperti ini. Dinas PU Bina Marga harus bersikap tegas dan panggil kontraktornya,” tegasnya.

“Jika Pemkot tidak tegas dan memberi sanksi pada kontraktor nakal seperti ini, sampai kapanpun proyek – proyek saluran yang tiap tahun dianggarkan ratusan miliar tidak akan membuat kondisi Surabaya lebih baik dan mustahil bisa mengatasi banjir,” imbuhnya.

Sebelumnya, pengerjaan proyek pembangunan saluran tipe A tahap dua yang terkesan dikerjakan asal – asalan itu diketahui anggota Komisi C DPRD Surabaya, Riswanto saat melakukan sidak di sepanjang Jl Kiai Tambak Deres pada Selasa (14/6/2016) sebulan lalu.

Dari hasil pengecekan dilapangan, Riswanto menyimpulkan ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek saluran box culvert itu. Misalnya, di antara box culvert satu dengan yang lainnya, ada celah sekitar 5 sampai 7 cm. “Ini kelihatan sekali kalau tidak sesuai sefisikasi teknik. Antara box culvert satu dengan yang lain tidak rata, naik turun dan kelihatan celah atau lubang,” ujarnya.

Dengan pemasangan yang tidak sesuai teknik atau aturan, kata Riswanto, maka jika musim hujan material bakal masuk saluran lewat celah di antara box culvert, dan itu bisa menjadi endapan. Adanya endapan itu, tambah dia, bakal membuat saluran tidak berguna karena tersumbat endapan.

Pemasangan box culvert yang naik turun itu, terang Riswanto, bisa dipastikan karena tidak ada pasir di lapisan bawah atau rabatan dan samping kanan-kiri sebelum box culvert dipasang. Jika diberi alas pasir, tambah dia, pemasangan box culvert menjadi rapi dan rata, sehingga bagian atasnya sejajar, tidak naik turun.

“Harusnya sebelum dipasang box culvert di lapisan bawah ada pasir atau rabatan biar bisa rata dan sejajar. Tujuannya supaya meredam pergerakan dan mengatur ketinggian box culvert biar levelnya sama. Ini kelihatan, lubangnya ditutup kayu dan triplek. Mestinya tidak boleh ada renggangan seperti ini,” katanya.

Modus seperti ini, sebut Riswanto, biasanya dilakukan kontraktor nakal untuk mengurangi biaya produksi. Namun hasil garapannya tak sesuai perencanaan dan rawan rusak dalam waktu dekat.
Padahal, dengan dibangunnya saluran tipe A di wilayah Kelurahan Bulak ini diharapkan dapat meredam banjir, yang selama ini menghantui warga dikawasan Bulak Cumpat, Kiai Tambak Deres, Bogorami, Bulak Rukem dan sekitarnya.

Ketidakseriusan kontraktor dalam mengerjakan proyek saluran air tersebut, juga terlihat dengan tidak adanya direksi kit, atau infrastruktur tempat rapat bagi kontraktor yang berbentuk bangunan semi permanen agar pengerjaan dan pengawasan terkontrol.

Dinas PU Bina Marga dan Pematusan diminta meninjau ulang proyek saluran box culvert itu sebelum penyerahan, jangan sampai niat untuk membebaskan kawasan Tambak Deres dari banjir tidak bisa dilakukan akibat ulah rekanan nakal. (anto)

Related posts

Ajang Balap Sepeda “Suroboyo Race 2022” Meriahkan HJKS Ke 729

kornus

Sekdaprov Jatim Kukuhkan Pengurus LPJK Jatim

kornus

Mendagri Luncurkan Buku “Politik Hukum Pilkada Serentak”

kornus