KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Surya Paloh : Kondisi Bangsa Indonesia Kini Sedang Mengalami Demoralisasi.

Surya PalohJakarta (KN) – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengingatkan kondisi bangsa Indonesia kekinian, yang tengah mengalami demoralisasi.Banyaknya persoalan bangsa, mulai dari maraknya korupsi sampai ketergantungan impor, mendapat sorotan dari Partai Nasdem.

Surya Paloh mengatakan, demokrasi yang berjalan saat ini dipenuhi rasa gamang karena hanya menghasilkan kebijakan transaksional pragmatis.”Ini demokrasi kita saat ini. Korupsi, kolusi, nepotisme semakin marak dan tumbuh subur. Korupsi bukan hanya terjadi di sektor pusat kekuasaan, tetapi merasuk pada sistem kehidupan bangsa,” cetus Surya Paloh, Minggu (23/2/2014) di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

“Kondisi objektif bangsa ini, Indonesia sedang mengalami demoralisasi. Kalah dengan bangsa lain. Lemah dalam berbagai hal, lemah dalam disiplin nasional. Mulai lemah dalam menaruh rasa solidaritas, ini yang jadi kesedihan hati kita,” lanjutnya.

Kondisi bangsa saat ini, kata Surya Paloh, yang menyebabkan Indonesia tak lagi disegani bangsa lain sebagai bangsa yang besar. Ketergantungan produk impor, menurutnya juga semakin membuat Indonesia tidak berdikari atau mandiri.

“Kita tidak diapresiasi, disegani dunia sebagai bangsa besar. Beras, cabai, bawang, daging telur, garam kita impor. Tidak bisa mandiri. Ini berikan perasaan kesedihan, bagaimana nasib-nasib petani kita, yang hilang rasa kebanggaannya,” tukasnya.
Lebih lanjut, Surya Paloh Pertanyakan Hilangnya Julukan Negara Agraris.

Indonesia, disebut memiliki tiga modal utama, yang jika dikelola secara benar, akan mendatangkan kewibawaan dan pengaruh besar terhadap kehidupan banyak negara-negara besar dunia.

Surya Paloh menuturkan, ketiga modal itu ialah potensi maritim, sumberdaya pertanian, dan posisi strategis dalam lalu lintas perniagaan dunia.
Menurutnya, bangsa-bangsa di dunia sudah menyadari hal itu sejak lama. Bahkan, sejak Indonesia masih berupa gugusan kepulauan nusantara.

“Yang dibutuhkan adalah, pengelolaan dan kepemimpinan tepat untuk mewujudkan potensi menjadi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia,” tegas Surya saat berpidato dalam Apel Siaga Perubahan, di Gelora Bung Karno, Minggu (23/2/2014).

“Tapi kini, mengapa kita harus mengimpor beras, bawang merah, gula bahkan buah-buahan dari luar negeri? Mana julukan negara agraris itu?” tukasnya lagi. (red)

Related posts

Kejati sebut Pungli di Bandara Ngurah Rai sudah dipantau sejak Oktober

975 Calon PPK Pemilu 2024 yang Lulus Seleksi Administrasi Jalani Seleksi Tertulis di Kampus UNESA Lidah

kornus

Banyak Pengerjaan Proyek Molor, Pemkot Beri Pelatihan Konstruksi

kornus