Surabaya (KN) – Masyarakat Surabaya harus berhati-hati karena serangan serangga ‘tomcat’ semakin meluas di Surabaya. Hingga saat ini, serangga yang merupakan kumbang rove ini sudah menjangkau 50 lokasi di 13 kecamatan di Surabaya.Koordinator Satgas serangga tomcat Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya, Teguh Ryanto menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk ke Distan, penyebaran kumbang ini sangat cepat. Mereka lebih suka tinggal di gedung dan rumah. “Kalau yang ada laporan sekitar 50 lokasi. Kalau dilihat dari wilayah, maka sudah mencapai 13 kecamatan di Surabaya,” tuturnya, Selasa (20/3).
Dijelaskanya, dari wilayah yang diserang kumbang rove paling banyak di Surabaya Timur. Kecamatan yang diserang serangga to,cat itu diantaranya ada di Gunung Anyar, Rungkut, hingga Tambaksari dan Tandes. Serangga itu ada di bangunan bekas lahan persawahan atau rawa-rawa. “Sebagian besar memang di rumah-rumah milik penduduk. Selain itu dari laporan yang masuk, ada dua sekolah yang diserang serangga ini, yakni SD Al-Muttaqien Kenjeran dan TK-SMA Kristen Gloria di Pakuwon City dan Kupang Indah,” terangnya.
Untuk penyemprotan ke rumah-rumah, pihaknya memang menggunakan insektisida nabati agar tak meracuni penghuni rumah yang ada kumbang rove. Yang pasti, masyarakat jangan langsung memukul serangga ini ketika ada di badan, karena racun akan menempel di kulit dan membuatnya memerah dan membengkak. “Ini perlu diperhatikan warga,” jelasnya.
Akibat serangan serangga tomcat itu, sebanyak 103 Korban kini dirawat di 13 Puskesmas di Surabaya, yaitu puskesmas Puskesmas Keputih, Kenjeran, Mulyorejo, Pakis, Mendokan Ayu, Pacar Keling, Sidotopo, Rangkah, Sawahan, Wiyung, Kebonsari, Benowo dan Putat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie, korban serangan Tomcat itu tidak sampai menjalani rawat inap, tapi hanya rawat jalan.
Saat ini, Dinas Kesehatan hanya bisa melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang cara penanganan pertama jika terkena serangan Tomcat. Dikhawatirkan, dalam melakukan tindakan pertolongan pertama, warga tak memahaminya.
“Petugas di Puskesmas juga akan menanyakan kepada warga yang berobat, apakah terkena Tomcat di rumahnya. Dan jika memang seperti itu, maka dianjurkan juga untuk melaporkannya ke Dinas Pertanian. Untuk obatnya, warga bisa mengantisipasinya dengan obat anti infeksi dan alergi,” terang Esty. (anto)
Foto : Serangga Tomcat