Surabaya (KN) – Warga kawasan Jangkungan, Kelurahan Nginden Jangkungan di RW 7 dan 8, mengeluhkan pelayanan aliran PDAM. Sudah hampir enam bulan, air di kawasan itu tak lancar. Pagi saat dibutuhkan, sejak pukul 05.00 Wib, airnya mati. Sehingga pagi hari, banyak warga yang kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Bahkan air baru mengalir saat pukul 10.00 Wib, sampai siang hari. Itu pun diakui Susilowati warga Jangkungan RW 7, alirannya sangat kecil. “Selanjutkan, pada pukul 15.00 sampai habis maghrib, air mati lagi. Air deras baru bisa dinikmati pada malam hari. Terpaksa warga harus begadang untuk memenuhi bak penampungan air. Itu pun masih kurang untuk kebutuhan kami,” ujar Susilowati.
Keluhan Susilowati ini disampaikan lantaran pihaknya sudah pernah mengirim SMS pengaduan. Bahkan dari SMS itu ditindaklanjuti oleh bagian pengaduan PDAM untuk mengkonfirmasinya. Dijanjikan saat itu, dalam waktu tiga hari permasalahan itu akan diselesaikan.
Memang saat itu ada respon dan sudah ada dilakukan perbaikan pipa primer di kawasan Jangkungan I. Warga menduga, permasalahan air PDAM itu bakal beres. Kenyataannya, aliran air tambah tidak beres dan semakin mengecil.
“Kita kalau pagi kerja, setelah air dipakai mandi kami sekeluarga karena harus sekolah dan bekerja, air pun berkurang. Kami tak bisa menampung, karena dari pagi sampai siang, kami bekerja. Kami bisa menampung setelah maghrib. Hal ini terus berulang-ulang, padahal kami membayar rekening air tak pernah berhenti dan telat. Tapi layanan yang kami dapat tak memuaskan,? sesal Susilowati.
Dia menambahkan, saat dihubungi operator pengaduan PDAM dengan nomor 031-5014216 pada 20 Agustus pukul 11.11 Wib, operator pria itu mengaku hanya melakukan cross check ulang. ?Operator itu menanyakan tentang kelancaran airnya, saya katakan malah tak ada perubahan. Dia lalu berjanji akan meneruskan hal itu ke bagian pelayanan agar ditindaklanjuti. Tapi buktinya sampai saat ini tak ada perubahan sama sekali,” kata dia. (Jack)