KORAN NUSANTARA
hukum kriminal indeks

Siswa SMK Untag Lempar Guru Pengawas Ujian Dengan Kursi

Surabaya (KN) – Gara-gara tersinggung ucapan seorang guru yang menjadi pengawas ujian, seorang siswa SMK Untag Surabaya melakukan tindakan tidak terpuji. Murid berinisial TA (16), melempar Wardoyo Setyono Aji (51) dengan kursi kayu.Beruntung aksi brutal siswa itu tidak membuat guru Bahasa Inggris itu mengalami luka serius. “Pelaku sudah kita amankan sesaat setelah kita menerima laporan dari sang guru,” kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, AKP Choirul Anwar kepada wartawan, Kamis (31/5).

Choirul mengungkapkan kejadian yang terjadi, Kamis (31/5) siang sekitar pukkul 09.15 WIB itu berawal dari Tri selaku siswa yang sedang mengikuti ujian kenaikan kelas. Saat itu, Wardoyo yang bertugas menjadi guru pengawas ujian meminta kepada para siswa agar segera mengumpulkan lembar jawaban karena waktu ujian sudah habis.

“Tapi beberapa siswa dan siswi diantaranya, Tri Andi dan temannya Toni ternyata belum menyelesaikan jawaban soal ulangan, melihat Toni dan Tri Andi tidak mengumpulkan soal ulangan maka pak Guru ini menghampiri keduanya dan menegur dengan menyindir keduanya,” jelas Choirul.

Kalimat sindiran yang dilontarkan sang guru, yakni “Kalau tidak mampu mengerjakan soal ulangan, tidak usah dikerjakan kumpulkan saja”. Sindiran itu ternyata membuat Tri sakit hati.

Meski belum selesai, lembar jawaban soal ujian tetap dikumpulkan oleh Tri di meja pengawas. Dengan rasa jengkel Tri keluar dari ruangan menuju toilet tanpa pamit kepada guru pengawas ujian.

“Setelah selesai Tri kembali keruang kelasnya dan saat akan kembali ketempat duduknya, sang guru kembali menegur Tri yang mempertanyakan kenapa ke kamar mandi tidak izin guru pengawas,” imbuhnya.

Mendengar pernyataan sang guru, Tri makin tersinggung dan spontan mengambil kursi kayu yang berada di depanya dan langsung dilemparkan tepat di muka Wardoyo. Beruntung kursi yang melayang kewajah sang guru ditangkis. “Namun karena kursi tersebut berat maka lengan tangan kiri Wardoyo terbentur hingga mengalami memar,” pungkasnya.

Kini Tri mendekam di ruang tahanan Polsek Sukolilo. Namun ruang tahanannya dipisah dengan tahanan polsek lainnya, karena masih termasuk dalam tahanan anak-anak. (red)

Related posts

Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng Gagal Panen gara-gara Embun Es

redaksi

Amankan Konser Musik HJKS Ke 720, Polrestabes Terjunkan 2.144 Personel Gabungan

kornus

Kesana Kemari Ikut Tertibkan RHU, Risma Dinilai Hanya Tebar Pesona

kornus