Surabaya (KN) – Menjelang perayaan Valentine 14 Februari yang tinggal sehari lagi, Siswa Integral Luqman Al-Hakim melakukan aksi menolak peringatan hari kasih sayang (Valentien) yang diperingati setiap tanggal 14 Februari itu. Dibawah terik matahari, Senin (13/2) sekitar 300 siswa kelas 7-10 SMP Lukman Al-Hakim Surabaya melakukan aksi menentang perayaan Valentien dengan menyampaikan pesan-pesan mereka.
Dosen Pesantren Hidayatullah Surabaya, Sekolah Integral Luqman Al-Hakim, Anwar Djaelani mengatakan aksi hari ini sebenarnya dilakukan untuk merespon dua momen. “Di bulan ini ada peringatan yaitu Maulud Nabi dan Valentine. Khusus untuk Valentine ini yang ingin kami respon,” ujarnya saat ditemui disela sela aksi penolakan Hari Valentine di depan gedung negara Grahadi Jl Taman Gubernur Suryo, Senin (13/2).
Anwar Djaelani mengatakan, perayaan Valentine sebenarnya merupakan kesalahan. “Ini yang aneh kenapa Valentine masih diperingati padahal jauh dari nilai agama dan budaya bangsa,” tambahnya. Nilai-nilai yang bertentangan dengan agama yaitu terkait dengan hubungan laki-laki dan perempuan yang belum menikah.
Pengertian tersebut sudah seharusnya ditanamkan ke siswa sejak usia sedini mungkin. Karena itu pula dalam aksi ini diikuti siswa-siswa SMP. “Dalam aksi ini kami mengajak siswa SMP selain untuk menyiapkan anak-anak bisa dakwah, juga memberikan pengertian tentang kesalahan nilai Valentine apalagi yang banyak tergiur dengan budaya tersebut yaitu siswa SMP-SMA,” tuturnya.
Selain menyuarakan pesan melalui spanduk, siswa-siswa Luqman Al Hakim juga membaca puisi dan melakukan aksi teatrikal. Untuk sekaligus menyuarakan pesan Islami, dalam aksi ini dibagikan juga sekitar 100 jilbab untuk ibu-ibu PKL.
Sementara itu, siswa kelas 7C SMP Luqman Al-Hakim, Hilmi yang juga mengikuti aksi tersebut mengatakan, Ia memang sudah mengetahui mengenai Valentine. “Tapi itu tidak sesuai dengan nilai Islami jadi tidak boleh dirayakan,” ujarnya. (ms)
Foto : Aksi Siswa Integral Luqman Al-Hakim menolak Perayaan Valentien