KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Setelah Diesekusi, SBY Hanya Ucapkan Turut Berduka untuk Ruyati

presiden SBYJakarta (KN) – Hampir satu pekan setelah dieksekusinya Ruyati binti Satubi di Arab Saudi, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono buka mulut. Presiden SBY mengomentari kasus hukuman pancung bagi TKI asal Jawa Barat itu.

Penjelasan Presiden SBY diawali dengan pengantar tentang klaim perbaikan perlindungan TKI sejak 2004. Tidak banyak yang dijelaskan Presiden soal Ruyati.

“Minggu ini kita dikejutkan atas hukuman mati terhadap Ruyati binti Satubi. Sebagaimana rakyat Indonesia, saya pun turut berduka atas musibah itu dan saya prihatin serta menyampaikan protes keras kepada pemerintah Saudi Arabia, yang dalam pelaksanaannya menabrak norma dan tata krama hubungan antarbangsa yang berlaku secara internasional,” ungkap Presiden di kantor Kepresidenan, Kamis (23/6).

Presiden SBY justru menyayangkan komentar termasuk kecaman di berbagai media massa dan ruang publik lainnya yang ditengarai mengatakan seolah-olah pemerintah tidak berbuat apa-apa atas kasus ini.

“Bahkan melalui SMS, media online, dikatakan korban dizalimi dan tidak bersalah. Benarkah itu semua? Karena itu saya pandang perlu menyampaikan penjelasan yang lebih utuh, objektif, dan terbuka agar rakyat bisa jernih dan menanggapi dengan nalar tinggi atas kasus ini,” tambahnya.

“Meski kita semua sedih tapi saya perlu jelaskan yang gamblang untuk diketahui duduk persoalan,” sambung dia.

Setelah bicara singkat, Presiden kemudian mempersilakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, untuk merinci kasus yang menjatuhkan vonis hukuman pancung terhadap Ruyati, TKI asal Jawa barat tersebut. (red)

Related posts

Pemerintah Percepat Vaksinasi COVID-19 Berbasis Risiko

Respati

Gubernur Soekarwo Bagikan 15 Ribu Takjil Bersama Kadin

kornus

Triwulan II 2023, Ekonomi Jatim Tumbuh 5,24 Persen, Ungguli Nasional dan Tertinggi di Pulau Jawa

kornus