KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Seribu Relawan Siap Menangkan Khofifah-Emil di Banyuwangi

Banyuwangi (MediaKoranNusantara.com) – Majelis Silahturrahim Ulama dan Ummat Banyuwangi (MSUUB), mengkukuhkan seribu orang relawan serta memberikan pendidikan dan latihan selama dua hari, tugas mereka adalah mensukseskan kemenangan pasangan Khofifah-Emil Elistianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim di Pilkada yang digelar 27 Juni 2018 mendatang. Di acara yang mengangkat tema “Diklat Merajut Kemenangan Menuju Jatim Satu di Pilgub Jatim 2018, untuk Pasangan Khofifah-Emil” yang digelar di Lokasi Wisata Alam Indah Lestari, Rogojampi, Banyuwangi, Sabtu (27/1/2018).

Selain dihadiri oleh Emil Elistianto Dardak, Diklat tersebut juga dihadiri Kiai Asep Saifuddin Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kiai Suyuti Toha, Gus Ainul Yakin, Gus Aby Wibisono, Gus Wijaya Farid, KH Affiuddin Muhajir, serta Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi Michael Edy Haryanto, serta unsur Ansor setempat.

Dikesempatan itu, Kiai Asep menegaskan bahwa relawan untuk memenangkan pasangan Khofifah-Emil itu juga harus bekerja keras khususnya di daerahnya masing-masing.

Dalam sambutannya, selain banyak hal yang disampaikan untuk memberikan kepercayaan diri kepada relawan untuk memenangkan Khofifah-Emil. Ketua Tim 9 pemenangan Khofifah – Emil itu juga berpesan agar masyarakat khusunya juga relawan untuk tidak mempercayai konsultan survei yang dengan berbagai teori yang dipaparkan untuk menjatuhkan pihak lain.

“Itu jangan dipercayai, karena saya pernah mendengar kalau pasangan Khofifah-Emil tertinggal 16 persen dari pasangan lain, jadi kita harus percaya diri, karena bisa saja itu adalah sengaja dibuat oleh para konsultan untuk menjatuhkan,” tegas Kiai Asep, yang disambut jawaban siap oleh peserta diklat.

Relawan dan semua pendukung Khofifah-Emil diminta untuk tidak percaya dengan munculnya penyebar fitnah, karena hal itu jelas ingin menjegal langkah Khofifah-Emil di Pilgub Jatim.

“Kita harus bergerak, untuk mensolidkan diri, melawan kedholiman, karena dengan menyebar fitnah itu sama dengan menghancurkan negara. Dengan memilih Khofifah-Emil berarti kita menyelamatkan bangsa dan negara ini, utamanya untuk Jatim,” tegasnya.
Kemudian, Ketua MSUUB, Kiai H Suyuti Thoha mengajak jam’iyah yang hadir untuk tidak ragu-ragu mendeklarasikan diri sebagai pendukung Khofifah-Emil. “Kita harus merapatkan barisan akan dan terus berusaha untuk kemenangan pasangan KIP-Emil,” ujar Kiai Suyuti, yang namanya menjadi salah satu kiai berpengaruh di Banyuwangi.

Ditambahkan, Banyuwangi sangat luas, dan kehadiran relawan sangat menentukan kemenangan. Dan, kemenangan itu bukan hanya untuk segelintir orang, melainkan untuk seluruh masyarakat Jatim dan kemaslahatan umat sebagai bangsa Indonesia.
Sebagai relawan pemenangan, pertama, harus berani mempertegas identitas diri, kepada siapapun berani mengatakan menjadi bagian untuk mewujudkan kemenangan Khofifah-Emil.

“Jadi, harus tegas identas jangan abu-abu, dan kembangkan sayap di semua lapisan masyarakat juga dengan terang-terangan,” pintanya.
Kedua, harus memperteguh komitmen dan tidak gampang terpengaruh apalagi berkhianat. Dan ketiga, harus mengembangkan profesionalisme untuk mendekati masyarakat dan menarik dukungan untuk kemenangan pasangan Khofifah-Emil.

Dikesempatan itu pihaknya juga memberikan doa agar terhindar dari ajakan bujuk rayu pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan. “Terus terang saya merasa kasihan, banyak orang alim diombang-ambingkan oleh orang-orang tidak jelas, diajak berkhianat, ini yang harus kita pahami dan diwaspadai,” tambahnya.

Kemudian, dia mengaku bahwa sesuai isyarah yang dia lakukan, biar dibolak-balik seperti apapun pasangan Khofifah-Emil adalah yang cocok memegang dan meneruskan estafet kepemimpinan Pakde Karwo, menuju Jawa Timur lebih baik.

Tak kalah bersemangatnya dengan pemberi sambutan sebelumnya, Ketua DPC Demokrat Banyuwangi Michael Edy, mewakili partai pendukung, mengajak semua warga dan yang tergabung di tim pemenangan KIP-Emil, untuk terus menyadari bahwa tongkat estafet kepemimpinan memang layak untuk Khofifah-Emil. Itu terbukti Soekarwo, Ketua DPD PD Jatim, termasuk Ketua Umum DPP PD Susilo Bambang Yudhoyono memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil.

Pengusaha yang juga penghobi motor gede Harlay Davidson itu kemudian menceritakan pengalamannya serta membuktikan sosok Khofifah adalah perempuan Jatim, yang teruji, berkemampuan dan layak memimpin Jatim.

“Saya tahu sendiri itu, sekarang lihat wajah Ibu Khofifah, wajah Mas Emil, sama sekali tidak ada tampang mau menipu rakyat, karena memang berjuang untuk rakyat. Saya tersentak dengan berbagai pesan yang kerap disampaikan Khofifah dan itu memang sesuai misi partai kita, Demokrat,” ucap Michael disambut tepuk tangan peserta diklat dan kader yang hadir.

Lelaki yang juga pemilik lokasi wisata itu menambahkan perbaikan kesejahteraan masyarakat Jatim mutlak harus dilakukan, karena itu untuk modal menjadikan Jatim lebih baik. “Bagaimana kita bisa membangun, kalau rumah saja bocor semua, anak cucu kita masih tidak bisa makan. Untuk menuju itu, hari ini sampai besok saya siap menggelar diklat untuk Tim Pemenangan Khofifah-Emil, guna mewujudkan Jatim yang lebih baik,” pungkasnya.

Konsep Emil Siap Majukan Jatim

Sambutan terakhir di acara Diklat itu diberikan oleh Emil Dardak, dengan cerdas dan gamblang Emil mempaparkan semua ide cerdasnya menjadi sebuah konsep pembangunan untuk menuju Jawa Timur lebih baik.

Emil diantaranya menyebut, Jatim yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar bukan sebagai ketergantungan semata tanpa mendatangkan manfaat. Dengan semua bekal itu Jatim harus bisa menjadi provinsi berdikari.

Ditegaskan, untuk menjadikan Jatim lebih baik, selain akan fokus membangun pelabuhan, juga akan fokus menyelesaikan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) serta mempercepat pembangunan bandara di bagian barat daya Jawa Timur. “Bagaimana mau berdikari kalau Jatim belum punya pelabuhan, jalan dan di bagaian Barat daya Jatim ada 10 juta masyarakat yang tidak punya bandara. Itulah tantangan pembangunan yang harus diwujudkan,” ujarnya.

Dijelaskan Emil, dengan pemerataan pembangunan itu, maka kesenjangan antara pesisir selatan dan utara bisa dikurangi. “Kalau lidih diikat kuat, kalau dipisahkan gampang terpatahkan,” pungkas Emil.. (KN01)

Related posts

Agung Laksono: Kasus Korupsi Pengadaan Alquran Mengganggu Citra Partai Golkar

kornus

Dandim Lamongan Letkol Wira Sambut Kunjungan Kerja Menteri Pertanian

kornus

Polri Proses Izin Liga 1 Indonesia dengan Format Terpusat