KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Saifullah Yusuf : Pendidikan Ketrampilan Harus Diperkuat

Saifullah YusufSurabaya (KN) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menyatakan bahwa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 salah satu cara di dalam menghadapi derasnya mobilitas arus orang, barang dan jasa yaitu dengan memperkuat keterampilan khususnya di sektor pendidikan. Ia mengatakan, pendidikan keterampilan harus terus diperkuat, caranya dengan menambah sekolah kejuruan yang ada. Saat ini, jumlah SMK di Indonesia 60 berbanding 40 persen dari sekolah umum atau SMU. Berbeda dengan negara maju di Eropa yang memberikan perhatian besar kepada sekolah kejuruan.

Menurutnya, perkuatan sekolah kejuruan oleh negara eropa seperti Jerman, Denmark dan Norwegia dalam kesiapannya menghadapi pasar tunggal eropa telah memfokuskan jumlah sekolah kejuruan sebesar 70 persen dibanding sekolah umum sebesar 30 persen. “Jerman telah memberikan perhatian lebih kepada sekolah kejuruan yang telah memiliki sumber daya yang siap bekerja di pasar tenaga kerja. Mereka bahkan menggandeng perusahaan yang membutuhkan skill dan kompetensi dari tenaga terampil di SMK untuk diajak bekerja dalam perusahaannya,” ujarnya.

Gus Ipul mencontohkan, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Pendidikan telah membangun SMK khusus jurusan minyak dan gas dari antisipasi dari beroperasinya perusahaan minyak di daerah tersebut. “Saya sangat bangga, terhadap respon dari pemerintah daerah yang mendirikan sekolah kejuruan menyesuaikan dengan pasar dan sumber daya di setiap daerah. Sekolah kejuruan seperti itulah yang akan mencetak tenaga kerja terampil dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan yang berdiri di masing-masing daerah,” contohnya.

Ia menambahkan, mendirikan SMK disesuaikan dengan kebutuhan daerah akan memberikan keuntungan positif. Perusahaan tidak perlu mencari tenaga kerja dari luar daerah, mereka cukup menunggu lulusan SMK yang telah dipersiapkan diri dilatih skill, kemampuan, pengetahuan dan kompetensinya pada saat di sekolah. “Inilah salah satu contoh yang baik, dimana kemitraan antara sekolah dengan perusahaan dalam menyapkan tenaga kerja terampil di bidangnya bisa terakomodasi dengan baik,” imbuhnya.

Dihadapan guru dan siswa seluruh Jatim yang hadir, Gus Ipul juga menekankan pentingnya standarisasi terhadap sumber daya yang ada. Standarisasi menjadi sesuatu yang penting di dalam memenuhi permintaan di pasar tenaga kerja. Standarisasi dilakukan tidak hanya standar dari Standart Nasional Indonesia (SNI) melainkan harus diakui di pasar kerja international.

Ke depan, siswa SMK tidak boleh lengah terhadap kemajuan zaman yang pesat. Pemerintah dan dunia pendidikan akan terus bekerja keras agar lulusan SMK dapat melahirkan lulusan yang hebat dan berdaya saing. “Semoga SMK di Jatim bisa menjadi pelopor lahirnya SMK-SMK unggulan yang ada di Indonesia,” terangnya.

Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono mengatakan adanya kegiatan LKS diharapkan mampu untuk memotivasi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas sehingga muncul konseptor andal dari lulusan SMK, sehingga mutu dan kualitas dari SMK bisa diakui di pasar kerja Asean 2015.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Dr Harun mengatakan, tujuan khusus diselenggarakan LKS yakni merencanakan program pengembangan dan pembinaan SMK ke arah peningkatan kualitas dan relevansi lulusan sesuai kebutuhan masyarakat. Selain itu, LKS ini juga mempromosikan kompetensi lulusan SMK kepada dunia usaha dan Industri sebagai pengguna tenaga kerja. (yo)

Related posts

Jokowi Pantau Kondisi Pasar Wouma Papua Pascakerusuhan

redaksi

Resmikan Gedung Multazam RSUD Haji, Gubernur Khofifah Berharap Jadi Penguat Kualitas Layanan Sebagai International Hospital

kornus

Polsek Rungkut Intensifkan Gelar Razia

kornus