KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Rupiah Melemah, Industri di Jatim Gunakan Bahan Baku Lokal

ilustrasi-jagung-lpkalSurabaya (KN) – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berimbas pada para pengusaha di Jata Timur. Kini para pengusaha mulai menggunakan bahan baku industri lokal.
Melemahnya rupiah ini juga berdampak pada nilai impor Jawa Timur pada Juli 2015 sebesar 1,126 miliar dollar AS atau turun 37,30 persen dibandingkan Juni 2015 mencapai 1,707 miliar dollar AS.Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, M Sairi Hasbullah, Rabu (2/9/2015) menyatakan; penurunan impor tidak diduga-duga, tampaknya melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi pelaku eksportir dan importir sehingga impor turun drastis.

Menurunnya kinerja impor dan ekspor tersebut sangat berpengaruh terhadap industri berbagai derah di Jawa Timur. Di antaranya beberapa perusahaan yang biasanya menggunakan bahan baku impor saat ini mulai melirik bahan baku lokal. Dan selanjutnya mengurangi bahan baku impor untuk keberlansungan industrinya.

Dicontohkannya, industri pakan ternak yang biasanya mengimpor jagung dari luar negeri kini mendatangkan jagung dari Provinsi Gorontalo. Menurunnya, impor Jawa Timur juga terlihat secara komulatif impor mulai Januari – Juli 2015 sebesar 11,557 miliar dolar AS atau turun 21,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 mencapai 14,695 miliar dollar AS..

Impor Jawa Timur secara komulatif selama Januari–Juli 2015 sekitar 81,44 persen merupakan bahan baku pelong untuk keberlangsungan industri. Sedangkan pada Juni 2015 impor bahan baku penolong 82,7 persen. Impor barang konsumsi 8,97 persen dan impor barang modal 8.86 persen.

Agar para pelaku usaha/industri tetap eksis, kata Sairi, keberlangsungannya dalam kondisi perekonomian kurang menguntungkan saat ini dengan jalan melakukan pembatasan produksi, termasuk memaksimalkan bahan baku lokal yang harganya terjangkau kerana membelinya tidak menggunakan dollar yang mahal tetapi memakai rupiah.

Sementara impor migas selama Juni 2015 mencapai 377,11 juta dollar AS atau naik 10,78 persen dibanding impor migas Mei 2015 yang hanya 340,41 juta dolar AS. Sedangkan selama Januari – Juni 2015 impor migas mengalami penurunan sebesar 44,93 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun 2014 mencapai 3.718,30 juta dosllar AS.

Impor non-migas Jawa Timur selama Juli 2015 didominasi mesin/peralatan mekanik dengan nilai 104,69 juta dollar AS, diikuti impor bahan baku untuk industri plastik dan barang dari plastik 78,46 juta dollar AS atau turun 26,70 persen dari sebelumnya `107,047 juta dollar AS.

Kemudian impor bahan baku bungkil untuk industri makanan 41,038 juta dollar AS atau turun 66,042 persen dibandingkan Juni 2015 sebesar 122,20 juta dollar AS dan impor gandum-ganduman untuk industri makanan dan tepung 45.081 juta dollar atau turun 52,93 persen serta impor bahan baku besi dan baja untuk industri 68,937 juta dollar AS atau turun 23,71 persen dibanding sebelumnya 90,358 juta dollar AS.

Neraca perdagangan antara Jawa Timur dengan negara-negara ASEAN pada Juli 2015 ekspor 152,530 juta dollar AS impor 149,948 juta dollar AS atau surplus 2,582 juta dollar untuk Jawa Timur. Sedangkan neraca perdagangan Jawa Timur dengan negara-negara Eropa pada Juli ekspor 113,084 juta dollar AS impor 95,770 juta dollar AS maka surplus untuk Jawa Timur 17,315 juta dollar AS. (ovi)

Related posts

Sambut Ramadhan, PKS Surabaya Gelar Aksi Freezemob

kornus

Gubernur Soekarwo Kukuhkan Unit Satgas Sapu Bersih Pungli

kornus

Jaga Kebersihan Satuan Melalui Korve

kornus