Surabaya (KN) – Setelah lama tak ada kabar, bukan berarti tak ada persoalan di Pasar Turi. Kini ribuan pedagang Pasar Turi tahap I, II dan IV mengancam akan memboikot pembayaran angsuran stan.Ancaman ini bukan tanpa alasan. Sebab, pedagang merasa kecewa dengan sikap investor yang membangun Pasar Turi, yang dianggap tidak konsisten terkait desain pasar tersebut.
Pedagang menuding investor melakukan wanprestasi karena merubah tata letak eskalator dari yang dikonsep semula.Tidak tanggung tanggung, eskalator yang akan dirubah tersebut terletak di semua lantai.
Semula eskalator untuk para pengunjung ini ditempatkan di sisi kanan dan kiri bangunan. Padahal sejak awal hal itu sesuai kesepakatan dengan pedagang . Namun kini eskalator itu dipindah letaknya.
Posisinya dijadikan satu baik untuk turun maupun naik.Hal ini yang memantik rasa kecewa pedagang. Mereka menduga, investor sengaja melakukan penggabungan eskalator ini sehingga nantinya ada ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk stan stan baru.
Wakil ketua TPPK (Tim Pemulihan Pasca Kebakaran) Pasar Turi Kho Ping menegaskan, pihaknya berani membeli stan di sana karena ada jaminan desainnya tidak berubah. Selain itu untuk mengubah desain bangunan, harus ada kesepakatan dengan Pemkot dan pedagang.
Sebenarnya para pedagang berusaha mendatangi investor setelah ada perubahan desain ini. Namun keinginan pedagang ini tak digubris investor. “Kami sepakat tak membayar uang angsuran karena investor tak bisa menjaga komitmen,” ujarnya. (red)
Foto : Kho Ping Wakil ketua TPPK (Tim Pemulihan Pasca Kebakaran) Pasar Turi