KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Reni Astuti Dorong Pemkot Perbanyak Pasar Tradisional di Surabaya Jadi Pasar Tangguh

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemkot Surabaya terus menggencarkan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional di Kota Surabaya. Dua pasar tradisional jadi pasar percontohan penerapan pasar tangguh di Kota Surabaya, yaitu Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambak Rejo. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti pekan lalu meninjau langsung kedua pasar tangguh tersebut, kemudian pada Senin (22/6/2020) hari ini meninjau Pasar Gunung Anyar.
Anggota DPRD Surabaya dari PKS ini berkeliling dan berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sembari berbelanja, Reni menyapa dan berdialog dengan beberapa pedagang pasar.

Kepada Reni, beberapa pedagang pasar tradisional tersebut mengaku, selain berdagang di pasar juga memasarkan dagangannya secara online. Mendengar pengakuan para pedagan, Reni mengapresiasi pedagang yang semangat dan kreatif menawarkan dagangan secara online, bahkan ada yang melalui video call agar pembeli bisa lihat barang dagangan dan tawar menawar secara virtual.

Pada kesempatan bertemu para pedagang pasar kali ini, Reni Astuti juga membagikan masker sembari terus mengingatkan pedagang agar menaati protokol kesehatan.
Di masa pandemi, banyak pasar tradisional yang terdampak. Jumlah pasar di Surabaya sejumlah 67 pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Surya dan 100 pasar yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Dari beberapa pasar yang dikunjungi tersebut, Reni menyempatkan untuk berdialog dengan pedagang.

Para pedagang mengadu bahwa terjadi penurunan penjualan yang cukup signifikan. Dalam kondisi demikian, Reni mendorong agar kegiatan ekonomi di pasar tradisional tetap berjalan. Di satu sisi, pasar tradisional sebagai salah satu tempat umum yang berpotensi besar sebagai tempat penularan Covid-19 perlu mendapatkan perhatian dan dukungan sarana prasarana dari Pemkot Surabaya.

Oleh karena itu, Reni mendorong pemerintah kota melakukan langkah-langkah : Pertama, identifikasi pedagang yang terpapar Covid-19 di pasar tradisional. Ini penting, kata, untuk memastikan pedagang yang terkena Covid dan keluarganya sudah benar – benar tertangani dengan baik. sehingga jika sudah sembuh dan sehat para pedagang bisa kembali berjualan.
Kedua, Pemkot melakukan mapping terhadap 167 pasar di Surabaya untuk kemudian dikelompokkan mana yang sudah memenuhi sebagai pasar tangguh yang telah menjalankan protokol kesehatan.

“Misalkan pedagang dan pembeli menggunakan masker, physical distancing terjaga, ada sarana prasarana cuci tangan. Dari hasil mapping tersebut, di masa pandemi ini Pemkot dapat membuat tahapan agar pasar tradisional seluruhnya bisa menjadi pasar tangguh yang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” pungkas Reni Astuti. (KN01)

Related posts

Kementerian BUMN sediakan 80 ribu kuota mudik gratis Lebaran 2024

PPKM Darurat Turunkan Mobilitas 10-15 Persen, Luhut: Harus Terus Ditekan

Respati

Pandemi, Pengadilan Agama Palembang tangani 1.666 Perkara Cerai