KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Rencana Relokasi RPH Pegirikan Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan

Musdiq Ali Suhudi-BLH-SurabayaSurabaya (KN) – Usulan anggota Komisi C (pembangunan) soal usulan relokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirikan, mendapat tanggapan dari Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya, Musdiq Ali Suhudi. Menurut Musdiq relokasi RPH tidak semudah membalikan telapak tangan, alasan RPH Pegirikan belum memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang layak tidak bisa dijadikan alasan pemindahan.

Menurut Musdiq, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum merelokasi RPH Pegirikan. Salah satunya harus dilakukan kajian secara menyeluruh. Baik dari sisi ekonomi, dampak lingkungan maupun kajian teknis lainnya.

“Perlu kajian secara mendalam sebelum memindahnya. Sebab mau lokasi lama ataupaun baru kan tidak ada jaminan nantinya tidak menimbulkan gangguan,” ujar Musdiq Ali Suhudi, Senin (15/12/2/014).

Terkait IPAL di RPH pegirikan, Musdig mengaku belum bisa memberikan keterangan. Mengingat pihaknya harus terjun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya. Dari sana baru akan diketahui apakah volume IPAL yang dimiliki sudah memenuhi syarat atau belum. “Sampai sekarang kita tidak tahu berapa limbah yang dihasilkan RPH Pegirikan. Makannya kita perlu datang ke lokasi secara langsung,” tukasnya.

Sementara Dirut RPH Pegirikan, Nur Wahono membenarkan bahwa konrtibusi yang diberikan kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) memang kurang optimal. Meski demikian, pihaknya tidak mau begitu saja disalahkan atas hal itu.

“Sejak 2010 ada larangan hewan masuk ke Jatim. Tapi anehnya, sapi-sapi dari Jawa Timur justru banyak yang keluar. Mungkin itu yang membuat pendapatan kita banyak menurun,” terang Nur Wahono.

Menurut Nur Wahono, jika dilihat kondisi terkini semestinay yang layan untuk dipindah adalah RPH Kedurus. Alasannya, selain satwa yang dipotong tidak terlalu banyak lokasi pemotongan yang dimuiliki rumah potong tersebut cukup kecil. Yaitu 60 ekor sapi per hari.

“Kalau di RPH pegirikan setiap harisnya kita memotrong sapi sekitar 160 ekor. Kambingnya antara 60-70. Sedangkan babi yang kita potong 160 per dua hari sekali,” urainya. (anto)

Related posts

KPU tak Permasalahkan Sosialisasi Bacapres sebelum Resmi Mendaftar

Panglima TNI Terima Penghargaan dari FPCI

kornus

Sambut Ramadan pasca pandemi, Anas Karno: Momentum UMKM naik kelas

kornus