Surabaya (KN) – Peringati hari Ibu, sebanyak 1600 ibu-ibu akan melakukan senam rekreasi Perwosi jilid 2 di Taman Surya, Minggu (20/12/2015) pagi. Bukan senam biasa. Tetapi senam yang unik. Unik karena 1600 ibu-ibu tersebut akan mengenakan baju kebaya. Ada juga pameran busana (fashion show) yang peserta nya adalah ibu-ibu camat. Kegiatan ini merupakan puncak dari peringatan Hari Ibu 2015 di Kota Surabaya.Kegiatan yang bertujuan mendorong ibu-ibu untuk rajin berolahraga ini diselenggarakan oleh Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kota Surabaya yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kegiatan ini rencananya juga akan dihadiri Ketua Pengurus Provinsi Perwosi Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf
Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia Kota Surabaya, Chusnur Ismiyati menjelaskan, 1600 ibu-ibu yang menjadi peserta lomba senam rekreasi Perwosi jilid 2 tersebut merupakan peserta dari 31 kecamatan di Kota Pahlawan. Menurutnya, setiap kecamatan rata-rata mengirimkan 30 grup. Selain ibu-ibu, kalangan bapak-bapak yang ingin berpartisipasi juga diperbolehkan ikut.
“Alhamdulillah kami tidak kesulitan untuk mengumpulkan 1600 ibu-ibu. Ini bahkan animo peserta dari luar kota seperti Sidoarjo dan Gresik, sangat luar biasa. Awalnya kami ingin menampilkan ibu dan anak-anak. Tetapi terkendala karena anak-anak masih ada kegiatan di sekolah,” jelas Chusnur Ismiyati.
Tidak sekali ini, Pemkot dan Perwosi menggelar senam rekreasi Perwosi. Pada perayaan Hari Ibu 2014 silam, kegiatan serupa dimeriahkan oleh 500 ibu-ibu. Lalu pada awal November 2015 lalu, juga diselenggarakan lomba senam rekreasi Perwosi Jatim 2 dan senam aerobic yang di selenggarakan warga Kelurahan kandangan kecamatan Benowo.
Menurut Chusnur Ismiyati yang juga Ketua Dharma Wanita Kota Surabaya ini, gerakan senam yang dinamis dan mudah diikuti oleh semua kalangan, membuat senam ini menyebar tidak hanya dilingkup kota, namun juga RT-RW dan sekolah-sekolah. “Harapan kami dengan diselenggarakannya acara ini, ibu-ibu di Surabaya semakin gemar berolahraga agar ketahanan keluarga semakin hebat. Bila ibu sehat, keluarga akan sehat,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, Dani Harijanti menambahkan, lomba senam rekreasi Perwosi jilid II ini dilombakan dalam empat kategori. Yakni kategori kelompok, kategori 40 tahun ke atas, kategori 40 tahun perorangan dan kategori umum (kategori instruktur). “Per kategori akan dipilih 10 terbaik,” ujarnya.
Selain lomba senam rekreasi Perwosi, juga akan digelar peragaan busana. Menariknya, yang menjadi “model” untuk memeragakan busana tersebut adalah ibu camat dan juga ibu camat di masing-masing kecamtaan di Surabaya. Mereka akan mengenakan batik khas kecamatan masing-masing. “Ibu-ibu camat yang tampil untuk mengenalkan batik dari wilayah kecamatannya masing-masing,” sambung Chusnur.
Dikatakan Chusnur, Surabaya memang kaya akan batik. Warga Surabaya tidak kalah dengan Madura dalam hal mengkreasi batik. Beberapa batik Surabaya sudah dikenal luas. Diantaranya batik mangrove dari Rungkut dan batik Tayeng dari Benowo, juga Batik Jarak. “Batik Surabaya di tiap kecamatan punya motif dan filosofi sendiri. Di acara nanti, kami dari Perwosi akan mengenakan batik dari UKM ini. Ke depan, kami juga akan terus mempromosikan batik UKM ini supaya kreativitasnya terus berkembang,” sambung istri Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan ini. (anto)