Surabaya (KN) – Pembangunan Wellcome Area di kawasan hutan mangrove Wonorejo Kecamatan Rungkut, terancam mangkrak. Meski sudah tuntas pembangunanya, hingga sekarang tempat yang dijadikan lahan parkir bagi pengunjung tersebut belum juga difungsikan.
Wellcome Area yang menempati lahan sekitar 1 hektar ini terlihat sepi. Lahan parkir dengan menggunakan paving stone itu banyak ditumbuhi dengan ilalang. Selain itu sebagai pendukung, juga ada 3 bangunan bercat hijau yaitu mushola, toilet dan rumah penjaga tampak tidak terawat.
Suasana yang tercipta di lahan parkir sangat panas karena tidak ada pohon peneduh. Yang perlu dicermati adalah Wellcome Area dengan dermaga dan hutan mangrove tersebut masih jauh atau berjarak sekitar 500 meter. Tentu saja, pengunjung akan enggan parkir di sana karena jaraknya jauh dan juga jalan antara areal parkir dan dermaga suasananya panas karena kanan kiri jalan tidak ada pohon peneduh.
Berdasarkan papan nama yang dipasang di depan Wellcome Area, proyek yang kini tampak mangkrak tersebut dibiayai anggaran APBD Pemkot Surabaya sebesar Rp 427.369.817. Nama kegiatan pengelolaan kawasan lindung pesisir pantai Surabaya berupa pengadaan jalan dengan tanggal kontrak 4 Nopember 2011. Sedangkan pelaksana proyek adalah CV Langgeng Jaya.
Santi, salah satu pengunjung hutan mangrove mengatakan, jarak antara lahan parkir ke dermaga atau hutan mangrovenya masih jauh sehingga dirinya akan enggan parkir di sana. “Jaraknya terlalu jauh dan saya yakin penggunjung akan memarkir kendarannya dekat dermaga,” cetus Santi yang datang bersama dengan teman-teman kuliahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya menyatakan Wellcome Area nantinya akan difungsikan sebagai lahan parkir untuk kendaraan para pengunjung. Namun untuk sekarang belum bisa karena masih ada perbaikan. “Kami akan melakukan renovasi dulu terhadap 3 bangunan yang ada. Memang tidak total, hanya sebatas memperbaiki tampak depannya agar terlihat lebih menarik,” cetusnya.
Ia menambahkan untuk menambah tarik kawasan hutan mangrove, pihaknya akan membangun semacam kebun bunatang yang lokasinya dekat dengan Wellcome Area. Direncanakan lahan yang dipakai seluas 6 hektar dan koleksi hewannya adalah yang cocok dengan suasana di kawasan pantai Wonorejo.
Menyikapi kondisi tersebut, Simon Lekatopemsy wakil ketua Komisi C DPRD Surabaya yang membidangi pembangunan saat sidak ke lokasi menyatakan kecewa. Pasalnya, pembangunan Wellcomne area asal-asalan tidak terkonsep dengan bagus dan hanya hambur-hamburkan dana APBD.
“Masak baru selesai dibangun, kok mau direnovasi lagi. Seharusnya dinas pertanian memiliki konsep yang jelas dalam proyek Wellcome Area, sehingga begitu selesai sudah sempurna,” tegasnya. (anto)