Surabaya (KN) – Sebanyak 100 orang guru perwakilan SD,SMP,SMA/SMK di Surabaya, Rabu (9/1/2013) mendatangi Komisi D DPRD Surabaya. Mereka tak mau dimutasi ke sekolah lain.Aksi protes ini dilakukan para pendidik berstatus PNS ini karena sudah merasa pas mengajar di sekolahnya saat ini. Mereka khawatir jika harus dipindah ke sekolah lainnya.
Sedangkan Dinas Pendidikan Surabaya saat ini memang melakukan mutasi besar besaran kepada guru mulai SD hingga SMA. Bahkan ada 1100 guru yang dibidik untuk dipindah ke sekolah lainnya.
Komisi D yang memediasi masalah ini langsung menggelar hearing dengan mengundang SKPD terkait.Namun karena ruang komisi yang dipimpin Baktiono ini tak mencukupi maka pertemuan dialihkan ke ruang sidang paripurna di lantai III.
Kepala Dinas Pendidikan Iksan juga dihadirkan untuk menjabarkan program mutasi tersebut. “Program ini akan terus dilanjutkan karena tujuannya baik,” katanya. Para guru diminta untuk tidak resah.
Sedangkan Yayuk Agustin Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Surabaya, menyampaikan sesuai arahan dari pusat, program mutasi guru ini harus tetap dilakukan. Sebab jika tidak maka Dana Alokasi Umum (DAU) yang berasal dari pusat yang besarnya Rp. 25 miliar tidak akan diberikan.
Sementara itu Komisi D tidak sependapat dengan program rotasi guru ini karena dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar. “Kalau mau rotasi jangan di tengah tahun seperti ini bisa menganggu konsentrasi siswa ,” kata Yayuk Puji Rahayu, anggota komisi D.
Karenanya Komisi D minta agar program ini dikaji ulang agar tidak ada pihak yang dirugikan. Apalagi banyak walimurid yang keberatan dengan rotasi ini. (anto)