KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Polisi Tindak Tegas Pelajar Jika Nekad Konvoi Setelah Pengumuman Unas

AKBP Sabilul AlifSurabaya (KN) – Bagi Siswa SMA/SMK yang berencana melakukan konvoi keliling kota setelah pengumuman hasil ujian nasional (unas), Jumat (24/5/2013) mendatang, sebaiknya berpikir dua kali. Pasalnya, Pemerintah Kota Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak bertekad mewujudkan Surabaya yang bebas arak-arakan liar pelajar pasca pengumuman kelulusan sejokah.

Bahkan, langkah antisipasi konvoi telah dimatangkan dalam rapat koordinasi di Balai Kota Surabaya, Rabu (22/5/2013). Rapat yang dipimpin Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekkota Surabaya Eko Haryanto itu dihadiri Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif, Kasat Binmas Polrestabes Surabaya AKBP Firmansyah, dan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan.

Ikhsan mengatakan, saat pengumuman kelulusan seluruh sekolah akan diliburkan. Lantas bagaimana cara siswa mengetahui dirinya lulus atau tidak?.

Dijelaskan Ikhsan, ada dua cara yang digunakan untuk mengumumkan hasil unas. Yang pertama, yakni melalui surat. Mereka yang tidak lulus akan didatangi pihak sekolah di rumahnya masing-masing. “Jadi kalau sampai malam tidak ada guru atau kepala sekolah yang berkunjung ke rumah berarti yang bersangkutan lulus,” terangnya. Sedangkan cara kedua, hasil unas bisa dilihat secara online di website www.ppdbsurabaya.net pada Jumat (24/5) siang.

Ikhsan menambahkan, perihal meliburkan sekolah ini sudah dituangkan dalam surat edaran Pemkot. Edaran tersebut juga mengimbau seluruh siswa agar tidak berkerumun di tempat-tempat tertentu yang berpotensi menimbulkan kerawanan. “Jadi tidak ada alasan lagi siswa ke sekolah pada hari itu,” jelasnya.

Sementara Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir gerombolan pelajar yang melakukan arak-arakan. Menurutnya, tradisi konvoi sering disertai aksi corat-coret, bahkan tak jarang pula berujung pada tindakan vandalisme seperti tawuran, pesta minuman keras, dan lain sebagainya.

“Konvoi pelajar sama sekali tidak mendatangkan manfaat. Sebaliknya, efeknya lebih banyak merugikan serta meresahkan masyarakat. Tahun lalu, bahkan ada 3 pelajar meninggal akibat arak-arakan. Oleh karenanya, sudah saatnya tradisi tersebut dihentikan. Kita semua tentu ingin Surabaya yang lebih tertib, aman, dan nyaman dalam menyambut kelulusan pelajar,” tegas perwira alumnus Akpol 1996 itu.

Langkah antisipasi konvoi pelajar ini memang tak main-main. Sabilul Alif mengatakan, sedikitnya 200 personil satlantas, 2 pleton (60 personil) dalmas dan 2 pleton (60 personil) tangkal beserta 4 anjing pelacak K9 disiagakan di sejumlah titik. Mereka akan bersinergi dengan aparat Satpol PP, Linmas, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

Di sis lain, Dispendik juga membentuk tim pemantau di masing-masing sekolah yang terdiri dari para guru. Tugasnya adalah melakukan penyisiran di radius 1 kilometer dari sekolahnya. Bila menemukan indikasi gerombolan pelajar, mereka akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Sedangkan soal sanksi, Sabilul menegaskan pihaknya akan merazia pelajar yang tetap nekad melakukan konvoi. Apalagi jika tidak memakai helm atau melanggar lalu lintas, maka polisi tidak akan segan mengangkut kendaraan yang dipakai konvoi. Dalam hal ini, Polrestabes telah menyiapkan 22 truk untuk mengangkut kendaraan yang elanggar tersebut. (anto)

 

Foto : AKBP Sabilul Alif

Related posts

Usai Emban Misi Kemanusiaan, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 Tiba di Tanah Air

kornus

Dindik Jatim Usulkan Penambahan Anggaran Total Rp600 Miliar dalam PABBD 2024

kornus

Pastikan Pekerjaan Sesuai Target, Bati Ops TMMD Kodim Sidoarjo Beri Petunjuk Operasional Para Pekerja

kornus