Surabaya (KN) – Dua pelaku perampasan yang ditembak mati petugas jajaran Polrestabes Surabaya adalah residivis penjahat jalanan yang biasa melukai korbannya. Kapolsek Simokerto Kompol Bagus kepada wartawan, Kamis (22/12) menjelaskan, dua penjahat yang ditembak mati itu adalah Khoirul Anam (22), warga Jl Sidotopo Kidul dan Budi Mulyo (21), warga Jl Ngaglik, Surabaya.
Bahkan, kata Kapolsek Simokerto, diantara mereka ada yang baru dua minggu keluar dari Rutan Medaeng setelah menjalani hukuman dalam kasus pencurian kendaraan bermotor. “Mereka penjahat kambuhan yang biasa beroperasi di kawasan Surabaya Timur,” jelas Kompol Bagus.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung mengungkapkan,peristiwa penembakan terhadap kedua pelaku tersebut berawal saat Ega Chaernawan (19) mengambil uang di ATM Mandiri di JlMulyosari. Egamengambil uang karena dia hendak membeli makanan siap saji. Begitu keluar dari bilik ATM, tiba-tiba kedua pelaku datang dan langsung mengayunkan celuritnya.
Sabetan itu mengenai punggung dan lengan kanan Ega. Belum sempat mengambil dompet Ega, kedua pelaku segera melarikan diri karena melihat ada polisi mengejarnya. 6 Polisi dengan 3 motor mengejar kedua pelaku. Salah satu motor petugas yang dikendarai Bripka Amin dan Aipda Suroso mencoba mendekati motor pelaku.
Saat sudah dekat, tiba-tiba salah satu pelaku mengayunkan cluritnya. Sabetan sajam itu mengenai dada Amin yang menjadi joki motor. Keduanya pun terjatuh. Rekan Amin yang lain pun segera mengejar kedua pelaku sampai di Jl Kusuma Bangsa laju motor pelaku berhasil dipotong petugas.
Merasa tak bisa melarikan diri, kedua pelaku mencoba melawan dengan pisau dan clurit yang mereka bawa. Tak ingin mati konyol, para petugas langsung melepaskan tembakan yang mengenai dada kiri pelaku tersebut. (red)