KORAN NUSANTARA
Headline hukum kriminal indeks

Polda Jatim Terus Lakukan Pengejaran dan Penangkapan Terduga Teroris

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pengejaran dan penangkapan terus dilakukan terhadap para terduga jaringan teroris pasca tragedi serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018), pagi.Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin, menegaskan, bagi yang merasa terlibat dalam jaringan teroris diminta untuk menyerahkan diri, daripada terus dikejar oleh petugas. “Petugas kita masih di lapangan  dan terus akan melakukan penangkapan, itu diharapkan segera tercipta suasana aman.

Ada memang penangkapan 4 orang, yang satu menyerahkan diri. Itu Probolinggo, juga Sidoarjo, ada lima, satu meninggal dunia dan yang satu menyerahkan diri. Kita harapkan begitu, segera menyerahkan diri kalau merasa terus dikejar-kejar petugas,” kata Irjen Pol Mahfud Arifin, Kamis (17/5/2018).

Untuk diketahui, pada Rabu malam, (16/5/2018), tim gabungan Densus 88 Anti Teror dan Polda Jatim menyergap terduga teroris di depan rumah Jl. Avia No. 189 Komplek Perumahan AURI Kelurahan Lemah Putro, Kabupaten Sidoarjo. Penyergapan dan penangkapan dilakukan terhadap HS meninggal dunia dan WN yang kemudian malam itu diperiksa di Mapolresta Sidoarjo oleh Densus 88.

Saat itu terduga teroris menuju ke rumah usai Salat Tarawih di Masjid Nurul Huda Sidoarjo. Satu orang terduga teroris tewas dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

Saat yang sama, petugas juga menyergap tiga orang terduga terlibat aksi pemboman di Surabaya dan Sidoarjo. Penggerebekan dilakukan di tiga rumah yang berbeda di kawasan Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Rabu (16/5/2018) malam dan berlangsung hingga Kamis (17/5/2018) dini hari. Tiga terduga teroris laki-laki yang diamankan berinisial F, S, dan H.

Mereka ditangkap tanpa perlawanan dan tidak ada aksi kekerasan. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya senapan angin, satu busur panah, sebuah golok, sebuah parang, buku jihad, beberapa alat komunikasi dan beberapa rakitan elektronik.

Ketiganya merupakan warga asli Kota Probolinggo, satu diantaranya adalah guru di sebuah sekolah lanjutan atas. Ketiga terduga teroris itu sementara diamankan di Mapolresta Probolinggo, selanjutnya dibawa ke Mabes Polri guna pemeriksaan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin menyebut ada 23 tersangka telah ditangkap, satu diantaranya menyerahkan diri. “Kami himbau pelaku yang merasa terlibat lebih baik menyerahkan diri, dari pada terus dikejar-kejar petugas,” pinta Kapolda Jatim.

Selanjutnya, untuk memulihkan keamanan dan kenyamanan di Surabaya dan wilayah Jatim, umumnya Polri dan TNI serta unsur jajaran samping membentuk tim gabungan untuk melakukan patroli.

“Kita bentuk patroli gabungan agar aktifitas kembali normal seperti biasa. Serta untuk meningkatkan pengamanan di semua tempat-tempat ibadah. Tidak hanya untuk antisipasi terorisme tetapi secara keseluruhan termasuk mencegah  gangguan kejahatan jalanan, juga perampok,” terangnya.

Ditambahkan, untuk jenazah yang jumlahnya ada 13, telah diambil dan diserahterimakan kepada  pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Dari 13 itu, ada satu yang belum di ambil jenazahnya, yaitu satpam korban ledakan di Gereja di Jl  Ngagel. Mohon maaf, saya sampaikan kondisinya tidak utuh. Dan, jika tiga hari kedepan tidak segera diambil akan kita makamkan di pemakaman makam umum,” ujar Kapolda. (KN01)

 

 

Related posts

Membanggakan, ITS Raih 20 Gelar Juara di Ajang Pimnas ke-36

kornus

Inggris Janji bantu Promosi Wisata Bali

Hadiri Musrenbang RSUD dr. Soetomo Tahun Anggaran 2024, Sekdaprov Adhy Karyono Ingatkan Agar Prioritaskan Program Layanan yang Berdampak Langsung ke Masyarakat

kornus