Surabaya (KN) – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menerjunkan 14.000 personil untuk mengamankan obyek vital di Jatim saat pengumuman keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 pada tanggal 21 Agustus 2014.Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, pasukan yang dikerahkan itu merupakan gabungan dari Polda Jatim dan Polres jajaran. Selain itu, juga ada sebelas SSK (satuan setingkat kompi) Brimob dan enam SSK dari Sabhara yang ikut diterjunkan untuk mengamankan obyek vital seperti KPU Jatim, Gedung Grahadi, Kantor Gubernur dan DPRD Jatim.
Ia menjelaskan, para personil keamanan ini disebar di sejumlah wilayah, terutama, Madura, Tapal Kuda, dan sepuluh zona sesuai pemetaan kerawanan yang dibuat Polda Jatim pada pelaksanaan pemilu lalu.
“Penyebaran pasukan bukan karena adanya kerawanan di daerah tersebut. Tetapi untuk mendekatkan pasukan ke seluruh wilayah Jatim. Supaya, sewaktu-waktu dibutuhan pasukan di daerah mana pun di Jatim, bisa dikirim dalam waktu yang cepat,” katanya.
Untuk wilayah Surabaya, Polda Jatim menempatkan personil khusus di lima titik. Yakni di Bundaran Waru, Kebun Binatang Surabaya, Tugu Pahlawan, Gedung Grahadi, dan di Taman Bungkul.
Selain personil Brimob, di titik-titik itu juga dikerahkan peralatan khusus, seperti mobil water canon dan sebagainya. Kendati demikian, Kapolda tetap mempersilahkan kepada masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya.
Demonstrasi atau sebagainya, disilahkan. Yang penting, dipesan supaya tidak menutup akses jalan. Karena jalan merupakan fasilitas umum. “Dan petugas bakal melakukan pengamanan,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Jatim menetapkan situasi dan kondisi di Jatim siaga satu mulai Selasa (19/8/2014) menjelang keputusan MK yang akan diumumkan pada 21 Agustus. (wan)