KORAN NUSANTARA
ekbis indeks

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Triwulan I- 2013 Didukung Ekspor Antar Provinsi

Surabaya (KN) – Pertumbuhan ekonomi Jatim y-on-y yang mencapai 6,62 persen pada triwulan I-2013 didukung pertumbuhan ekspor antar provinsi 13,72 persen dan ekspor luar negeri 2,94 persen.BPS-Jatim -Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Jumat (17/5/2013) mengatakan, sementara pertumbuhan impor 6,64 persen karena tingginya impor antarnegara 6,72 persen. Konsumsi rumahtangga tumbuh 6,80 persen karena adanya tambahan pendapatan akibat terjadinya panen raya padi dan palawija telah mendorong pertumbuhan konsumsi non makanan yang tumbuh 9,53 persen.

Selain itu konsumsi barang elektronik, kendaraan dan jasa hiburan karena adanya hari long- weekend (liburan paskah dll) serta komunikasi karena pemakaian hand-phone dan internet. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh tinggi hingga mencapai 8,20 persen terutama didukung oleh aktivitas konstruksi prasarana jalan, properti serta pemasangan mesin-mesin baru untuk meningkatka

Produk Domistik regional Bruto (PDRB_ Jatim menurut penggunaan pada triwulan I – 2013 tumbuh 1,82 persen terhadap triwulan IV tahun 2012 (q-to-q) yang lebih dipacu oleh perkembangan konsumsi rumahtangga yang tumbuh 0,24 persen. Perkembangan konsumsi rumahtangga ini lebih didukung oleh bertambahnya jumlah penduduk yang rata-rata tumbuh sekitar 0,05 persen.

Pertumbuhan konsumsi rumahtangga 0,24 persen (q-to-q) memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi 0,17 persen. Sementara pada triwulan I tahun 2013 ini konsumsi pemerintah mengikuti pola musiman yang biasanya di awal-awal tahun daya serap anggaran relatif masih rendah terhadap triwulan IV tahun 2012, sehingga terjadi kontraksi cukup tinggi mencapai 29,69 dan memberi sumbangan negatif 2,20 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian Jatim pada triwulan I – 2013 (y on y), sumber pertumbuhan tertinggi disumbang dari konsumsi rumah tangga 4,73 persen, diikuti ekspor 4,16 persen, PMTB 1,44 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 0,03 persen dan konsumsi pemerintah hanya 0,01 persen. Sementara impor menyumbang pertumbuhan 3,08 persen.

Komponen lain yang juga besar peranannya adalah ekspor dan impor, masing-masing berkontribusi 50,71 persen dan 47,24 persen pada triwulan I – 2013, sehingga ekspor turun 0,56 persen poin dan impor naik 1,55 persen poin. Kinerja ekspor dan impor melemah dikarenakan permintaan berbagai komoditas ekspor Jatim semakin menurun khususnya luar negeri, sementara melemahnya impor akibat adanya moratorium pengurangan masuknya buah dari luar negeri.

PMTB atau investasi fisik juga mengalami peningkatan dari 19,57 persen pada triwulan I – 2012, menjadi 19,70 persen pada triwulan I – 2013. Berbagai pekerjaan infrastruktur baik berupa jalan, jembatan, maupun bangunan tempat atau bukan tempat tinggal serta penambahan kapasitas mesin produksi ikut mendorong perkembangan PMTB.
Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku naik dari Rp 13,49 triliun pada triwulan I tahun 2012 menjadi Rp 14,48 triliun pada triwulan I -2013 atau naik 1,07 kali.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 46,46 triliun pada triwulan I – 2012 menjadi Rp 52,70 triliun pada triwulan I – 2013 atau naik 1,13 kali. Ekspor atas dasar harga berlaku naik dari Rp 121,71 triliun pada triwulan I tahun 2012 menjadi Rp 135,64 triliun pada triwulan I – 2013. Sedangkan nilai impor atas dasar harga berlaku pada triwulan I – 2012 sebesar Rp 108,47 triliun juga mengalami kenaikan menjadi Rp 126,37 triliun atau naik 1,16 kali.  (red)

Related posts

Panglima TNI sematkan Bintang Jalasena Utama kepada Kasal Amerika dan Singapura

kornus

Permintaan Hearing Tak Respon , SCWI Laporkan Pimpinan Komisi A

kornus

Persediaan Bahan Pokok Jatim Aman, Gubernur Minta Tak Ada Panic Buying di Tengah Wabah Covid-19

kornus