KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Perkuat Daya Saing, Gubernur Dorong Perajin Tingkatkan Kualitas Packaging

Pakde Karwo Memberi Selamat Kepada Para Pengurus Dekranasda Jatim Periode 2014-2019 Yang Baru DilantikSurabaya (KN) – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mendorong para perajin UMKM tingkatkan kualitas packaging / kemasan agar mampu memperkuat daya saing global. Peningkatan kualitas packaging itu juga harus didukung kreatifitas, inovasi, memanfaatkan teknologi terbaru, serta berstandarisasi internasional.“Permasalahan serius yang dihadapi perajin lokal kita adalah masih rendahnnya kualitas pengemasan. Apalagi pemilik usaha sering kali memaksakan desain kemasannya meskipun tidak sesuai standar,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim pada acara Musyawarah Daerah /Musda Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Prov. Jatim tahun 2017 dan Pelantikan Pengurus Dekranasda Provinsi Jatim Masa Bhakti 2014-2019,i di Ballroom Mercure Grand Mirama, Surabaya, Kamis (19/1/2017).

Selain packaging, terang Pakde Karwo, masalah yang dihadapai perajin yakni disisi taste/rasa. Dicontohkan produk keripik pisang dari Lumajang tidak bisa masuk ke pasar luar negri sebab rasanya terlalu manis, sedangkan orang luar negeri menyukasi rasa agak masam. Karenanya Dekranasda diharapkan mampu bertanggung jawab terhadap eksistensi perajin, dengan terus meningkatkan kapasitas SDM nya.

Disampaikan, saat ini Pemprov Jatim dengan Dekranasda dan SKPD pendukung akan fokus dalam pembinaan SDM UMKM. Bahkan beberapa waktu lalu telah dibuat MOU dengan Bank Mandiri. Nantinya melalui galeri-galeri yang dimiliki Bank mandiri bisa menjadi inkubator pada 3000 produk yang sudah siap ekspor. “Kita akan melakukan cek pada produk siap ekspor tersebut, jika packagingnya bisa dibenahi maka harganya akan lebih kompetitif,” urainya.

Menurutnya, sebuah produk disebut berdaya saing jika kualitas produknya terstandar, harganya kompetitif, dan cepat sampai ke konsumen. Berdasar data yang ada daya saing produk-produk di Jatim menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta di Indonesia. “Jika daya saing daerah bisa ditingkatkan, maka pasar bebas ASEAN akan mampu dimanfaatkan optimal. Meskipun konsekuensinya daya beli masyarakat juga meningkat,” tukasnya.

Gubernur Soekarwo menjelaskan, kinerja perdagangan barang dan jasa Jatim pada tahun 2016 mengalami surplus Rp. 108 trilyun. Sedangkan neraca perdagangan Jatim dengan ASEAN selama periode Januari hingga Juli 2016 surplus US$ 1.160.526.890. Dengan semua negara ASEAN Jatim mengalami surplus di sisi ekspor, kecuali dengan Laos. Beberapa produk ekspor tertinggi di Jatim yakni perhiasan, minyak nabati, mebeller, dan ikan.

Lebih lanjut disampaikan, pertumbuhan perekonomian Jatim pada tahun 2016 mencapai 5,6%, nilai ini lebih tinggi dari nasional 5,04%. Bahkan inflasi di Jatim terjaga pada posisi 2,74%. Untuk prediksi pertumbuhan ekonomi Jatim pada tahun 2017 mampu mencapai 5,8%, sedangkan versi BI dikisaran 5,7% hingga 6,1%.

Dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang cukup bagus, Pakde Karwo berharap UMKM di Jatim semakin berkembang. Pemprov Jatim juga telah menerapkan beberapa strategi di sisi pembiayaan misalnya pemberian pinjaman bagi UMKM yang feasible not bankable. Khusus di industri primer Pemprov juga meluncurkan program Loan Agreement bekerjasam dengan Bank Jatim, dengan suku bunga hanya 7%. “Penguatan UMKM saat ini merupakan langkah tepat karena kontribusinya cukup besar pada PDRB. Selain itu Indonesia termasuk Jatim kalah di industri presisif,” pungkasnya. (hns)

Related posts

Pertama Kali Digelar Pemkot Surabaya, Gemerlap Light Parade Hiasi HJKS ke-730

kornus

Terdakwa Korupsi Bank BRI Disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya

kornus

Kapolri dan Panglima TNI beri bantuan kesehatan gratis di Maluku