Surabaya (KN) – Belasan penyandang tuna netra melakukan aksi turun kejalan sekaligus sosialisi huruf braille di Taman Bungkul Surabaya,
Rabu(4/1) Pagi. Turun jalan ini sekaligus dalam rangka memperingati hari braille internasional juga turut serta Lembaga Pemberdayaan Tuna Netra (LPT).
Menurut koordinator Sugi Hermanto, koordinator aksi turun jalan tersebut adalah upaya untuk mengingatkan bahwa penyandang tuna netra juga memiliki hak yang sama
dengan orang pada umumnya,” terangnya.
Selain itu, tujuan diadakan sosialisasi ini diharapkan Pemerintah Kota Surabaya bisa mendata lebih detail penyandang cacat yang ada di Surabaya, khususnya karena pada dasarnya kewajiban kami itu sama dengan orang umum, bayar pajak juga, selain itu kebutuhan akan sarana publik menurut kami masih kurang, contohnya di stasiun kami masih butuh bantuan untuk bisa dari loket sampai ke kereta api,” tegas Sugi.
Dengan adanya aksi ini perbandingan persentase di Surabaya dan Jakarta bisa sama. Karena rata rata penyandang tuna netra di Surabaya hanya jadi tukang pijat saja, sedangkan di Jakarta ada yang bisa jadi jurnalis di media elektronik nasional,” kata Atung Yunarto salah satu korlap aksi pengenalan huruf braille. (ms)
Foto : Iliustrasi penyandang cacat tuna netra