Surabaya (KN) – Pengusaga Surabaya terus tungkatkan kerjasama. Setelah menawarkan kerjasama dengan pengusaha Malaysia, kini pengusaha Surabaya yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya menjalin kerja sama dengan Programme Uitzending Manager (UPM), sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam konsultasi bisnis asal Belanda, untuk meningkatkan kemampuan pengusaha dan calon pengusaha Surabaya.Ketua Kadin Kota Surabaya, Jamhadi mengatakan, dengan kerja sama ini pengusaha Surabaya akan mendapat asistensi mengenai dunia usaha dan cara memasarkan produknya di pasar Eropa. “Dengan MoU ini kami harapkan pengusaha Surabaya akan mendapat ilmu mengenai kewirausahaan dari para ahli yang tergabung dalam PUM. Nantinya para pengusaha Kota Surabaya ini akan mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang usahanya masing-masing,” kata Jamhadi dalam rilisnya, Selasa (18/10).
Selain memberikan pelatihan usaha, PUM juga bisa membukakan jalan bagi pengusaha yang ingin produknya bisa menembus pasar Belanda dan Eropa. “Dengan keahlian yang dimiliki anggota PUM, kami yakin bisa meningkatkan kemampuan usaha dari enterpreneur lokal,” ujar Jamhadi.
Untuk pelatihan bisnis yang nantinya diberikan PUM, kata Jamhadi, pihaknya akan mengoptimalkan lembaga Klinik Kadin Kota Surabaya. Dari para pengusaha yang tergabung dalam Klinik Kadin, nantinya akan dibagi tiap kluster usaha dan mendapat asistensi khusus dari para ahli PUM.
Ia menambahkan, Klinik Kadin Kota Surabaya sendiri tidak menutup diri hanya untuk pengusaha yang sudah tergabung dalam Kadin Kota Surabaya. Masyarakat umum yang ingin menjadi wirausahawan pun juga bisa bergabung dalam lembaga tersebut. “Tujuan utama kami adalah justru meningkatkan jumlah wirausahawan lokal menjadi sekitar 2% dari populasi masyarakat Kota Surabaya. Saat ini populasi pengusaha di Surabaya hanya 0,2% saja,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator PUM untuk wilayah Jawa dan Kalimantan, Co Leuven mengatakan, pihaknya memilih Kadin Kota Surabaya sebagai mitra kerjasama lantaran Kadin sudah punya sistem pembinaan wirausaha dan pemetaan kebutuhan usaha di Surabaya. “Dengan demikian bantuan yang bisa kami berikan akan lebih tepat sasaran,” katanya.
Saat ini Surabaya mempunyai beberapa potensi produk yang bisa diekspor ke wiayah Eropa. Diantaranya adalah perhiasan emas, produk peralatan rumah tangga hingga elektronik.
Sementara itu, PUM merupakan sebuah lembaga nirlaba di bidang konsultasi bisnis asal Belanda yang terdiri atas 3.200 ahli dari berbagai bidang mulai dari bisnis, perdagangan, finansial, hingga konstruksi. Para ahli tersebut adalah pensiunan dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Belanda yang mau mendedikasikan waktunya untuk mengembangkan bisnis dan kewirausahaan di berbagai negara di dunia. (ms)
Foto : Jamhadi Ketua Kadin Surabaya