KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Penghasilan Tak Maksimal, Puluhan Pedagang Pasar Turi Mengadu Ke Balai Kota

Pedagang-Pasar-Turi-Kho-PingSurabaya (KN) – Puluhan pedagang Pasar Turi yang kini sudah menempati stan di Pasar Turi baru, Rabu (10/6/2015) pagi, mendatangai Balai Kota Surabaya. Mereka berencana menemui Walikota Surabaya Tri Rismaharini guna mengadukan nasibnya. Selama berjualan di Pasar Turi, pendapatan pedagang tidak maksimal lantaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) menghalangi pengunjung.

Sayangnya, walikota tidak ada ditempat. Akhirnya para pedagang ditemui oleh Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan. “Kami berharap agar TPS bisa segera dibongkar. Selama banyak warga yang tidak mengetahui kalau Pasar Turi sudah buka lagi. Bangunan TPS itu menutupi Pasar Turi. Pengunjung jadi enggan masuk. Pendapatan kami juga tidak maksimal. Pedagangpun hanya dua tiga jam membuka stan-nya,” ujar perwakilan pedagang, Kho Ping.

Dihadapan Hendro Kho Ping mengatakan, pihaknya ingin agar pedagang Pasar Turi lama korban kebakaran 2007 yang kini menempati TPS, bisa pindah ke Pasar Turi baru. Kalaupun mereka keberatan dengan harga sewa stan, pihaknya bersedia membantu. Saat ini pihaknya berkirim surat ke pengembang Pasar Turi agar penghuni TPS diberi kemudahan dan keringanan biaya sewa stan. “Kalau pun nanti ternyata harganya tetap kemahalan, Pemkot harus turun tangan dan membantu permodalan para pedagang di TPS ini,” terangnya.

Sebelumnya ada sebanyak 1.400 TPS. Kemudian Pemkot Surabaya membongkar secara bertahap. Saat ini tinggal 200-an TPS. Pemkot sendiri sudah memberi ganti rugi pada penghuni TPS. Saat ini tinggal pembongkaran saja. “Sebenarnya penghuni TPS itu kan tidak boleh menjual atau menyewakan TPS-nya pada orang lain. Tapi praktik dilapangan ada yang menyewakan atau menjualnya. Tapi bagaimanapun kami akan membantu agar mereka pindah dan masuk ke Pasar Turi. Mari ramaikan bersama-sama Pasar Turi baru ini,” pinta Kho Ping.

Tak hanya melalui unjuk rasa, desakan pedagang pada Pemkot agar membongkar TPS juga ditunjukkan dengan permohonan melalui surat ke wali kota. Setidaknya, ada sekitar 800 surat dari 800 pedagang yang meminta TPS. Sebanyak 800 surat tersebut sudah dianggap mewakili 4.610 lebih pedagang di Pasar Turi. “Kami ini sudah menyelesaikan pembayaran stan dan mulai berjualan. Wajar kalau kami ingin segera dapat keuntungan, apalagi harga stan di Pasar Turi ini tidak murah,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekkota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, sebelum membongkar dan meminta pedagang di TPS masuk ke Pasar Turi, pihaknya akan mendesak pengembang untuk mempermudah mereka masuk ke Pasar Turi. Sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui secara pasti alasan dari pedagang di TPS tidak bersedia masuk ke pasar yang dibangun dengan biaya Rp1 triliun lebih itu.

“Saat ini ada sekitar 200-an pedagang di TPS. Jika hanya digusur saja kan tidak dibenarkan. Kami akan komunikasikan masalah ini dengan pengembang dan juga dengan pedagang baru di Pasar Turi,” katanya. (anto)

Related posts

Paparkan Visi “Kerja untuk Surabaya” di Perkampungan, Ini Maksud Eri Cahyadi

kornus

Ekpedisi Spedisi NKRI Ajak Pelajaran di Asmat Untuk Menjauhi Narkoba

kornus

Mengacu 6 Pilar Transformasi Sektor Kesehatan, Gubernur Khofifah Dorong RS di Jatim Segera Aplikasikan Layanan Berbasis Digital

kornus