KORAN NUSANTARA
ekbis indeks

Pemprov Jatim Targetkan Pengembangan Tebu di Madura 1000 Hektar

Surabaya (KN) – Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan menargetkan pengembangan tebu di Madura, tepatnya di Kabupaten Sampang dan Bangkalan seluas 1000 hektar.Perkebunan-Tebu Target itu akan direalisasikan tahun 2011 ini dengan menggandeng PTPN X untuk pendanaan pengembangan tebu seluas 500 hektare dan 500 hektare lainnya telah diajukan dari anggaran pusat APBNP 2011 pada Oktober-November mendatang.
Kepala Disbun Jatim, Ir Samsul Arifin MMA saat dikonfirmasi, Jumat (20/2) mengatakan, untuk kerjasama dengan PTPN X itu telah dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Pemkab Bangkalan dan Sampang pada April lalu. Dari MoU itu disepakati, jika PTPN X siap untuk 500 hektare.
Namun, jika 500 hektare yang dialokasikan dari APBNP 2011 gagal, PTPN X telah menyatakan kesediaannya untuk mengambil alih. Selain itu, kini PTPN XI melalui PG Kedawung juga mulai masuk untuk pengembangan tebu di Sampang dan Bangkalan. Rencananya akan dikembangkan 500 hektare lahan. Kini, tahap yang dilakukan sudah memasuki pendataan areal yang akan digarap.
Untuk pengadaan bibit tebu, pihaknya telah menyiapkan berbagai bibit jenis bibit, seperti jenis PS-JT dan VMC (Victory Milling Company). Benih tersebut umumnya tahan tumbuh dilahan-lahan yang memiliki kadar air cukup rendah. Bibit itu akan didatangkan dari Kebun Bibit Datar (KBD) yang ada di Ketapang dan Omben Sampang, serta di Kecamtan Kota Bangkalan seluas 50 hektare.
Untuk pembibitan per hektarenya dapat menghasilkan bibit untuk ditanam di lahan 10 hektare. Sehingga, dengan lahan pembibitan 50 hektare di Bangkalan, maka ada bibit untuk ditanam di 500 hektare lahan. Rencananya, jika bibit masih diperlukan akan didatangkan dari P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) Kebun Jengkol, Kediri.
Secara geografis, kondisi lahan di dua wilayah tersebut relatif kering dengan tipe C hingga E, jumlah curah hujan rendah sampai cukup antara 600-2.300 mm/tahun, jumlah Bulan Basah antara 3-8 bulan dan Bulan Kering antara 9-4 bulan/tahun, sehingga sangat potensial untuk pengembangan tebu.
Selain itu, jenis tanah di Madura, meliputi alluvial, grumosal, latosol, litosol dan mediteran, umumnya dataran rendah dan hanya sebagian kecil di perbukitan. Dengan kondisi lahan dan iklim tersebut, wilayah tertentu di Madura memiliki kesesuaian lahan dan iklim yang untuk pengembangan tebu, yakni di wilayah selatan dan tengah Bangkalan dan Sampang. (ms)

Related posts

Konflik Hanura Surabaya VS Hanura Jatim Kian Memanas

kornus

Peluncur Girder Penyambung Tol Mojokerto-Kertosono dan Tol Solo-Kertosono Ambruk

redaksi

Aturan Penyesuaian Baru, Belum Vaksin Boster Wajib Tes PCR