Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pengoperasian pelabuhan Jangkar di kabupaten Situbondo yang awalnya ditargetkan pada akhir tahun 2021 tertunda. Target pengoperasian pelabuhan milik Pemrov Jatim tak bisa tepat waktu lantaran disebabkan pembangunan pelabuhan tersebut tersendat, karena gagal lelang.
“Jadi, pembangunanya tersendat akibat gagal lelang dan pelabuhan Jangkar belum bisa dioperasionalkan sesuai target yang direncanakan,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Mohanmad Ashari, Rabu (23/6/2021).
Politisi Nasdem itu mengatakan, gagalnya pembangunan Dermaga Jangkar sangat mempengaruhi perekonomian Jatim di wilayah timur. Pasalnya, Dermaga itu menjadi arus berang dari Madura ke wilayah Pantura Jatim.
“(Dermaga Jangkar) termasuk salah satu andalan Provinsi Jatim sehingga ini sangat disesalkan kegagalan lelang karena sangat mempengaruhi kondisi perekonomian,” tambahnya.
Ashari berharap agar operasional Dermaga Jangkar bisa dilakukan pada akhir tahun 2021. Dia berharap agar pembangunan proyek tersebut pada tahun ini tidak tertunda karena akan sangat merugikan perekonomian Jawa Timur. “Jangan sampai ada proyek gagal lagi pada tahun 2021ini,” imbuhnya.
Ashari menjelaskan, total anggaran sebesar Rp 23 miliar nilai proyek pembangunan fisik Pemprov Jatim yang mengalami gagal dilelang pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja (APBD) tahun 2020. Dari jumlah itu, ada di tiga SKPD yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, PU Bina Marga dan Dinas PU Cipta Karya.
“Banyak lelang yang gagal termasuk Dishub, PU Bina Marga dan beberapa instansi lain,” katanya.
Kegagalan lelang tersebut, kata Ashari, disebabkan beberapa hal. Diantaranya adalah karena waktu yang mepet, sehingga pihak ketiga tidak ada waktu untuk mengerjakan.”Diantaranya waktu mepet, penawaran terendah tidak wajar dan ada yang menang tapi waktunya mepet,” jelasnya. (KN01)