Surabaya (KN) – Demi mensukseskan Gerakan Nasional Penanaman 1 Miliar Pohon 2012, Pemerintah Kota Surabaya melakukan aksi penanaman pohon di kawasan tanggul batu, Pantai Ria Kenjeran, Jumat (29/11) pagi. Sebanyak 1.000 batang pohon jenis cemara udang dan pohon kelapa kini menghiasi sepanjang pesisir pantai.Mengutip amanat Presiden RI pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI-BMN) pada 8 Desember 2009, yang menginstruksikan penanaman 1 miliar pohon di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bentuk komitmen Indonesia kepada dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen, dalam rangka mitigasi perubahan iklim global.
Pemerintah Kota Surabaya bertekad mendukung sepenuhnya program tersebut dengan secara intensif melakukan penghijauan dan rehabilitasi hutan. Namun, pemkot menyadari bahwa tidak akan berhasil tanpa peran aktif semua pihak. Untuk itu, instansi yang dipimpin Tri Rismaharini ini mengajak dunia usaha, kalangan akademisi, TNI-Polri, LSM, serta kelompok masyarakat agar mau ikut peduli terhadap lingkungan.
Salah satu komitmen pemkot yakni dengan menanam 432.600 batang pohon sepanjang 2011 lalu. Upaya ini nampaknya mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Melalui SK Menteri Kehutanan RI Nomor: 38/menhut-V/2012 tertanggal 7 Nopember 2012, menetapkan Kota Surabaya sebagai Juara I Tingkat Nasional pada kegiatan OBIT (One Billion Indonesia Trees) 2011. Penghargaan diserahkan oleh Presiden RI kepada Asisten III M. Taswin yang mewakili Pemkot Surabaya di Jakarta, didampingi Kepala Dinas Pertanian (Distan) Samsul Arifin, Rabu (28/11).
Samsul mengatakan, kegiatan penanaman pohon di kawasan Kenjeran ini merupakan bagian dari rangkaian Gerakan Nasional Penanaman 1 Miliar Pohon. “Bu Walikota juga sudah menyampaikan kepada dinas-dinas terkait agar lebih aktif dalam hal penghijauan,” ungkapnya.
Sementara, Kasi Kehutanan Suzy Irawati Fauziah menambahkan, penanaman dan penghijauan memiliki banyak manfaat. Antara lain mencegah bencana banjir dan longsor, konservasi keanekaragaman hayati (bio diversity), penyerapan karbon dioksida untuk antisipasi dampak perubahan iklim, serta pemenuhan kebutuhan pangan dan energi.
Suzy menyatakan, keberhasilan sebagai Juara I OBIT ini semakin menambah motivasi pihaknya untuk melakukan penghijauan. “Baru saja kami dipercaya sebagai tuan rumah konferensi mangrove se-Asia Tenggara, dan sekarang dianugerahi Juara I OBIT. Tentu ini sebuah pencapaian yang membanggakan dan harus ditingkatkan lebih baik lagi,” kata perempuan yang menjadi salah satu pembicara pada seminar mangrove ASEAN. (anto)