Surabaya (KN) – Protes mutasi guru di Surabaya terus berlanjut di DPRD Surabaya. Kali ini walimurid Guru Dimutasi, Walimurid SDN Manukan Wetan 1 Mengadu ke Dewan.
Komisi D akhir-akhir ini makin sering menerima pengaduan terkait mutasi guru yang digulirkan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Hampir tiap hari selalu ada yang datang minta agar mutasi guru dihentikan.
Hal yang sama dilakukan Nono Subandi, wali murid SDN Manukan Wetan 1. Lelaki ini datang ke komisi D DPRD Surabaya, Senin (14/1/2013). Nono cukup punya alasan untuk datang ke komisi D.
Menurutnya secara pribadi tak mempermasalahkan adanya mutasi guru ini. Namun yang menjadi soal adalah ketika tiga anak Nono yang sekolah di SDN Manukan Wetan 1 tersebut kini mulai stres karena gurunya akan dipindah.
“Tidak masalah ada program mutasi ini, tapi ketiga anak saya nanyakan terus karena gurunya mau dipindah. Kalau anak-anak saya stres bagaimana siapa yang tanggung jawab,” kata Nono.
Sikap Nono ini nampak sangat ngotot agar mutasi ini tak jadi dilakukan. Ada 4 guru yang akan dipindah ke SDN lain. Menurutnya kalau tetap dilakukan, dirinya akan menghadang.
Masduki Ketua Komisi D mengatakan dirinya berharap agar Dinas Pendidikan mau mendengar jeritan walimurid ini. “Saya mau ingin 4 orang guru ini tetap dipertahankan,” katanya.
“Kami tetap mengawal dan menolak mutasi ini. Saya siap berjuang untuk anak-anak saya. Dan saya rela mati demi anak saya,” tegasnya.
Ia menambahkan, selama ini dari Komite Sekolah mauapun wali murid tidak pernah diajak komunikasi atau sosialisasi soal mutasi 4 guru SDN Manukan Wetan I. Pihaknya juga tidak percaya mutasi tersebut sebagai bentuk rotasi di lingkungan dinas pendidikan.
“Rotasi apa, wong cuma tukar tempat saja. Ada yang dipindah ke SDN Tandes Lor dan Tendes Kidul I, sedangkan yang dari sekolah itu dipindah ke SDN Manukan Wetan,” cetusnya.
Sementara itu, anggota komisi D Edi Budi P mengaku siap menampung aspirasi wali murid SDN Manukan Wetan I dan berjanji menyelesaikan polemik mutasi ini dengan Kepala Dinas Pendidikan M Ikhsan setelah kegiatan tersebut.
Sedangkan Ikhsan menyatakan siap menjawab tuntutan wali murid itu tersebut. (anto)