Surabaya (KN) – Kelebihan anggaran Rp9 miliar yang dimasukan Pemkot Surabaya dalam PAK APBD 2011, masih belum bisa dijelaskan. Diduga, dana itu untuk membeli sejumlah mobil mewah jenis jeep untuk Muspida Surabaya. Akibat dana siluman itu yang membuat dewan menolak mengesahkan PAK dalam paripurna Selasa (22/11) lalu.
Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya Saifuddin Juhri juga menegaskan, jika Pemkot memasukkan dana Rp9 milliar sebagai anggaran tambahan, dianggap sepihak tanpa adanya kesepakatan dengan Badan Anggaran.
Kelebihan dana anggaran itu diluar kesepakatan. Sebelumnya, dalam PAK, DPRD Surabaya menyetujui adanya kenaikan sebesar Rp27 miliar, namun diam-diam Pemkot mencantumkan anggaran sebesar Rp36 miliar. Pemkot juga tetap ngotot tak mau menjelaskan kelebihan dana tersebut.
Kini ada informasi baru jika pembelian kendaraan khusus Muspida Surabaya yang akan dipinjampakaikan ke instansi lain, semuanya tidak melalui lelang tender dan Pemkot hanya menunjuk satu rekanan saja, yaitu PT Astra asal Jember.
Sementara Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Program, Bagian Bina Program Kota Surabaya Erick Cahyadi justru menuding DPRD Surabaya yang tak teliti membaca atau memahami APBD 2011. Menurut dia, pembelian mobil dinas itu sudah masuk dalam Perda APBD 2011.
“Itu sudah masuk dalam APBD 2011 dan sudah ada DPA-nya. Seperti pada 2008, Pemkot melakukan pengadaan tanpa RKA dan masuk dalam APBD. Dalam APBD 2011 ini juga terdapat anggaran Rp40 miliar untuk pembelian mobil dinas, sehingga tanpa PAK pun, Pemkot tetap bisa membeli mobil dinas itu,” ujar Erick.
Erick juga menjelaskan jika itu sudah dikonsultasikan ke Depdagri beberapa waktu lalu. “Depdagri tak sekadar membenarkan, tapi juga bersedia datang ke Surabaya untuk menjelaskan Perda APBD ke pihak dewan. Kalau begini siapa yang salah, dewan apa Pemkot,” tantang Erick. (red)