KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Pemkot Komitmen Ramaikan Kawasan Tunjungan dan Siola

Walikota-Tri Rismaharini- berdialog- seniman-surabayaSurabaya (KN) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen untuk meramaikan kembali kawasan Jl Tunjungan. Salah satu langkah konkret Pemkot adalah dengan mengoptimalkan gedung Siola dan Tunjungan Center sebagai salah satu ikon Jl Tunjungan. Penegasan tersebut disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini ketika bersilaturrahmi dengan puluhan seniman Kota Surabaya di Ruang Sidang Walikota, Balai Kota Surabaya, Senin (6/4/2015).

Walikota Tri Rismaharini mengatakan, sebenarnya sudah menjadi cita-citanya sejak lama untuk menjadikan salah satu aset Pemkot Surabaya tersebut sebagai salah satu pusat berkegiatan untuk menghidupkan kawasan Jl Tunjungan. Namun, gedung Siola ternyata kemudian disewakan kepada pihak swasta. Nah, tahun ini, kontrak sewa kelola Siola sudah habis.

“Ini mimpi saya sudah sejak lama. Dulu sebelum dilantik menjadi walikota, saya punya keinginan menjadikan Siola untuk menghidupkan kawasan Tunjungan. Tetapi Siola kemudian dikontrakkan. Saya menunggu ini selesai. Kini kita ingin hidupkan kembali kawasan Tunjungan yang dulu menjadi kebanggaan kita tetapi saat ini seperti sudah mati,” katanya.

Dijelaskan walikota, Pemkot telah memiliki konsep untuk meramaikan kembali Siola. Rencananya, untuk lantai bawah Siola akan ada area bagi warga Surabaya. Siola juga ditempati Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya untuk optimalisasi pelayanan kepada warga. Salah satunya pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya. Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparta) Kota Surabaya juga akan berkantor di sana. Termasuk juga sebagai sentra Usha Kecil Menengah (UKM)

“Saya pengen ada street artis seperti pertunjukan musik dan pameran lukisan. Untuk perizinan, akan hidup sampai jam 9 malam. Harapannya ini juga untuk membantu menghidupkan kembali kawasan Jl Tunjungan yang sudah mati,” ujar  walikota.

Tri Rismaharini juga menegaskan ingin memiliki museum di gedung Siola. Selama ini, beberapa benda antik dan bermakna historis telah dikumpulkan untuk nantinya ditaruh di museum tersebut. Diantaranya brankas, mesin ketik, uang kuno, buku-buku kuno, peta, loko dari Rumah Potong Hewan (RPH), dan juga catatan akta sejak zaman Belanda yang ada di Dispendukcapil. “Saya ingin kita punya museum tentang sejarah Kota Surabaya. Untuk namanya apa museum nanti, silahkan panjenengan untuk memberi saran,” sambung walikota.

Ide Walikota Tri Rismaharini tersebut mendapatkan apresiasi positif dari para seniman Kota Surabaya. Seniman Taufik Monyong menyebut, bukan hanya Siola tetapi juga sepanjang Jalan Tunjungan, perlu untuk dihidupkan kembali. Dia menyebut selama ini telah sering membuat pagelaran seni jalanan (street art) di kawasan tersebut.

“Untuk museum, saya berharap kolektor benda-benda bersejarah seperti pak Dukut atau Nanang Purwono agar mau menghibahkan koleksinya,” ujar Taufik. (anto)

Related posts

Jelang Unas, Walikota Ajak Semua Pihak Kedepankan Kejujuran dan Tak Percayai Bocoran jawaban Soal

kornus

Pembekalan Peserta LATSITARDA, Gubernur Khofifah Paparkan Tantangan Perubahan Pesat Masa Depan

kornus

Perpindahan Limbah Elektronik Lintas Batas akan lewat Prosedur Informed Consent