Surabaya (KN) – Keinginan masyarakat untuk segera melihat lagi gedung Balai Pemuda Surabaya masih belum bisa karena pembangunannya yang terus molor dan terkesan asal-asalan.Sebab gedung cagar budaya yang terbakar 2012 lalu itu tak kunjung selesai dibangun. Padahal masyarakat sudah sangat butuh tempat representatif untuk kegiatan kesenian.
Saat ini revitalisasi Balai pemuda masih tampak amburadul. Meski pelaksanaanya terlihat asal-asalan, Pemkot Surabaya masih saja memberi peluang pada kontraktor pelaksanannya dengan memberikan waktu tambahan 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mestinya Pemkot bersikap tegas dengan memutus kontrak karena pekerjaanya molor dan terkesan asal-asalan. Anehnya lagi, dalam pelaksanaan proyek Rp 1.5 tersebut tak dipantau oleh petugas opengawas DCKTR.
Sementara Komisi C DPRD Syurabaya yang awalnya getol mengritisi pembangunan gedung balai Pemuda itu kini lesu darah. Beberapa kali berniat melakukan sidak namun tak kunjung bergerak. Lesunya Komisi C itu menimbulkan dugaan Komisi yang membidangi pembangunan itu masuk angin. (anto)