KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Pembagian Jatah Raskin Bagi Warga Kurang Mampu Akan Gunakan Acuan Data PPLS Terbaru

Surabaya (KN) – Terhitung mulai Juni-Desember 2012 mendatang pembagian jatah beras miskin (raskin) bagi warga kurang  akan menggunakan acuan angka hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) terbaru tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Ketua Pelaksana Koordinator Raskin Pusat, Adang Setiana saat dikofirmasi, Senin (27/2) mengatakan, dengan adanya perubahan data PPLS pada Juni mendatang, maka konsekuensinya akan ada perubahan pagu pada beberapa daerah. Perubahan data ini, kata Adang, harus disosialisasikan terlebih dahulu dengan intensif, terutama pada daerah-daerah yang mengalami penurunan pagu.

“Dengan menyosialisasikan perubahan data tersebut, maka dapat mengurangi potensi masalah di masyarakat, terutama daerah yang terjadi penurunan data penerima raskin. Ini karena perubahan data itu akan disikapi berbeda-beda oleh kabupaten atau kota setempat,” katanya.

Terkait hasil pendataan PPLS 2011, ia berpendapat seyogyanya ada penurunan jumlah rumah tangga sasaran untuk program raskin. Ini karena pemerintah telah menjalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Belum lagi terjadinya perubahan data penduduk baik akibat perpindahan maupun kematian.

“Seyognyanya akan ada penurunan angka kemiskinan dalam PPLS 2011 yang datanya akan keluar pada April nanti,” katanya.Penurunan ini, lanjut Adang, tentu berimbas pada penurunan jumlah rumah tangga sasaran penerima program raskin. Untuk itu, kini sudah menjadi kewajiban tim raskin kabupaten maupun kecamatan untuk memberi penyadaran bagi masyarakat yang sebelumnya menerima kemudian tidak lagi menerima raskin.

Menurut dia, hal lain yang perlu digarisbawahi adalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam internal tim raskin. Hal ini perlu guna mengantisipasi perubahan data rumah tangga sasaran penerima raskin.

Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Rito Angky Pratomo mengatakan, Program Percepatan Penyaluran Raskin alokasi Januari-Maret 2012 yang masih mencapai 61,93 persen. Itu akan segera diselesaikan akhir Februari ini. Selain itu ia juga berharap tim raskin yang agar penyusunan juknis (petunjuk teknis) raskin tidak dilakukan setiap tahun, namun lebih menyesuaikan dengan kebutuhan dan hanya dilakukan revisi pada saat terjadi perubahan.

Dari data Bulog Divre Jatim, untuk kebutuhan raskin Jatim 2011 lalu, yakni 554.367 ton. Raskin itu didistribusikan bagi maskin (masyarakat miskin), lembaga pemasyarakatan (lapas), dan cadangan beras pemerintah. Dari total kebutuhan raskin, sebanyak 48 ribu ton digunakan untuk lapas, 4.000 ton lainnya disiapkan untuk cadangan beras pemerintah yang dimanfaatkan saat terjadi bencana alam. Sedangkan sisanya dibagikan bagi seluruh maskin di Jatim. (rif)

 

Foto : Ilustrasi pembagian jatah raskin

Related posts

Panglima TNI Berangkatkan 800 Prajurit TNI Ke Darfur

kornus

Beri Apresiasi Warga Berprestasi, Gubernur Khofifah Ajak Bangun Jatim Bareng-Bareng

kornus

Gubernur Khofifah Siapkan Format Social Safety