KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Pelayanan KB MOW di Surabaya Pecahkan Rekor MURI

Surabaya (KN) – Surabaya terus meningkatkan mutu pelayanan KB. Bahkan kini Surabaya berhasil mencatatkan diri dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metoda Operasi Wanita (MOW) dengan peserta terbanyak. Yakni 886 akseptor selama dua hari pada tanggal 25 dan 26 Pebruari 2012. Pencapaian ini berhasil memecahkah rekor sebelumnya yang dipegang oleh Kabupaten Kediri sebanyak 654 orang.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Senior Manager MURI Paulus Pangka kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas & KB), serta penyuluh Keluarga Berencana di Balai Kota, Minggu (26/2).

Menanggapi keberhasilan ini, Walikota Tri Rismaharini mengutarakan bahwa pemecahan rekor MURI bukanlah tujuan utama, yang terpenting ialah bagaimana mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Surabaya. “Pemkot melalui Bapemas dan KB berupaya memenuhi target akseptor KB dengan pendekatan kemanusiaan,” ujarnya.

Kepala Bapemas Pemkot Surabaya Ikhsan mengatakan, pihaknya mengadakan Pelayanan Kontrasepsi Mantap (Kontap) khusus wanita yang biasa disebut MOW atau Tubektomi yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Peserta KB ini adalah pasangan usia subur (PUS) di wilayah Surabaya yang harus memenuhi tiga syarat yakni sukarela, bahagia dan sehat.

Yang dimaksud sukarela adalah para peserta secara sadar dan atas kemauan sendiri memilih MOW sebagai alat kontrasepsi. Bahagia, yakni peserta tersebut dalam perkawinan yang sah telah dianugerahi dua anak, bila demikian anak yang terkecil harus sedikitnya berumur 2 tahun, dan umur istri paling muda 25 tahun.

“Untuk faktor kesehatan yang perlu diperhatikan ialah tidak ditemukan adanya hambatan atau kontradiksi untuk menjalani MOW. Selain itu calon peserta harus mengikuti konseling dan mengisi formulir persetujuan tindakan medik,” terang Ikhsan.

MOW ini bagian dari kerja Bapemas KB Surabaya. Bapemas memiliki program ‘Gugur Gunung’. Program ini melibatkan semua pejabat pemerintah kota, kecamatan, radio, bahkan melibatkan TNI/Polisi, lurah, tenaga medis, petugas lapangan KB, pemuka masyarakat, dan lain-lainnya.

Mereka melakukan kunjungan ke warga yang merupakan akseptor potensial di kelurahan, RW dan RT, untuk melakukan penyuluhan serta langsung diikuti pengisian inform concent. Cara memobilisasi sumber daya setempat seperti ini, menurut budaya Jawa disebut Gugur Gunung.

Kedepan, Pemkot Surabaya masih memiliki target sebanyak 2012 akseptor dalam setahun. (anto)

Related posts

Gubernur Khofifah Apresiasi Layanan Administrasi Terintegrasi Pemkab Jombang

kornus

Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi Jabat Pangdam V/Brawijaya

Respati

Pemprov Jatim Turunkan Tim Reaksi Cepat Atasi Tanah Longsor dan Banjir Nganjuk

kornus